BeritaTapanuli.com – Wali Kota Solo Gibran Rakabuming mengeluarkan pernyataan untuk meminta pemerintah pusat memprioritaskan vaksinasi untuk masyarakat Solo.
Hal itu pun mendapat respon positif dari Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Namun, biar tidak disalah artikan ganjar meluruskan maksud walikota Solo itu.
Ganjar mengatakan, terkait vaksinasi, seluruh daerah sebenarnya memang meminta prioritas.
Prioritas yang dimaksud berkaitan dengan kelompok masyarakat sasaran vaksinasi.
Sebelumnya, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka di Solo, Jawa Tengah, Senin (1/3/2021).
Saat ditemui di Balai Kota Solo, Gibran sempat meminta Solo diprioritaskan untuk vaksinasi.
Menurut Gibran, Solo dipandang menjadi pusat perekonomian di Jawa Tengah.
“Saya meminta Solo untuk diprioritaskan karena Solo ini menopang daerah lain,” kata dia, Selasa (2/3/2021).
Ia menuturkan, salah satu hambatan yang masih dihadapi pemerintah Kota Solo ialah keterbatasan jumlah vaksin.
Menanggapi hal tersebut Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengungkapkan, permintaan itu lebih berkaitan dengan sasaran kelompok masyarakat.
“Sebenarnya semua (daerah) minta adanya prioritas. Jadi prioritas itu bukan Solo-nya tapi kelompok sasaran masyarakatnya,” ujar Ganjar meluruskan.
Gubernur menjelaskan, dirinya telah mengusulkan kelompok masyarakat pasar menjadi sasaran vaksinasi tahap kedua pada Presiden Jokowi saat rapat.
Di Jawa Tengah, usulan vaksinasi bagi kelompok masyarakat akan dilakukan di Solo dan Semarang.
Kota Solo akhirnya dipilih sebagai sasaran vaksinasi pedagang pasar, dengan mempertimbangkan tingkat keramaian dan aktivitas ekonomi.
“Nah saya menyiapkan 2 titik satu di Solo dan Semarang. Akhirnya kemarin dipilih di Solo. Saya kira Mas Gibran menyambut dan kemudian mendapatkan alokasi itu. Saya kira bagus tinggal nanti kalau di sana sudah bisa sukses kita sebarkan ke tempat yang lain,” ucapnya.
Kota Solo telah melakukan tahapan vaksinasi.
Pada tahap pertama, sebanyak 1.000 vaksin didistribusikan ke kelompok tenaga kesehatan.
Pada tahap kedua, Kota Solo akan menerima 70.000 vaksin.
Puluhan ribu vaksin itu akan menyasar pedagang pasar tradisional, TNI-Polri, lanjut usia, guru hingga tokoh agama. (Sumber: Kompas.com)