6 Polwan Dikirim Ke Papua, Ketangguhannya Diuji di Medan Operasi

  • Whatsapp

BeritaTapanuli.com – Jenderal Brimob baru saja mengirim enam Polisi Wanita (Polwan) ke Papua.

Tujuannya dalam operasi di Nemangkawi, Papua.

Keenam Polwan ini dijelaskan sangat jenderal telah dilatih dan akan diuji ketangguhannya di Papua.

Mereka akan tergabung dalam Satuan Tugas (Satgas) Nemangkawi dan akan bersinergi dengan anggota TNI.

Pengiriman enam polwan ini tak lain untuk menjaga tanah Papua dari ancaman Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
Dilansir dari laman Instagram akun @sekolah_kedinasan, sambutan Jenderal Brimob saat melepas keenam personel Polwan begitu membakar semangat. Irjen Pol Anang Revandoko menegaskan, bahwa penugasan tersebut merupakan bentuk tanggung jawab pada negara. Serta membuktikan bahwa para Polwan Brimob perwakilan Polri yang tangguh.

“Ada juga beberapa Polwan kita yang berangkat ke Papua. Polwan kita adalah Polwan Brimob. Ketika negara memanggil, dia siap. Kemudian Polwan kita adalah Polwan tangguh, kita buktikan. Ini adalah bentuk pertanggungjawaban negara terhadap Korps Brimob Polri,” tegas Irjen Pol Anang Revandoko.

Listra Kogoya yang kini berpangkat Inspektur Polisi Dua, menjadi salah satu wanita yang terlibat dalam Operasi Nemangkawi. Ini merupakan bentuk usaha memelihara keamanan Tanah Papua dari gangguan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

Serta mengembangkan RUU Otonomi Khusus. Otsus merupakan cara pemerintah untuk mensejahterakan masyarakat Papua.

Baca juga  Petugas Piket Polisi Dibacok OTK di Wonokromo

“Saya bersama enam rekan lainnya, ditugaskan untuk operasi Nemangkawi 2021. Saya di bagian operasi OPS. Dan rekan-rekan saya yang lainnya, bagian membantu untuk kegiatan sehari-hari, seperti memplotingan tempat pelaksanaan tugas di sana. Dan ada juga di bagian drone, sebagai manajerial di sana,” papar IPDA Listra.

Ini menjadi salah satu peristiwa luar biasa, Polri mengirim Polwan dalam operasi yang menantang. Sebuah harapan besar bagi IPDA Listra untuk bisa menjalankan Operasi Nemangkawi bersama para rekan. Dia juga berharap membawa hasil yang terbaik bagi Indonesia.

Nampak tak ada guratan ketakutan dalam raut wajahnya. Keenam Polwan ini berusaha tampil berani dan tangguh, usai menjalani serangkaian latihan khusus.

“Pesan saya ke depan, kita Polwan-Polwan harus bisa lebih tangguh. Jangan kita hanya dibilang orang luar sana, bahwa kita Polwan hanya karena kita perempuan, kita tidak bisa. Tapi kita Polwan harus mampu melihat situasi dan kondisi yang terjadi. Harapan saya, kita berangkat lengkap, pulang lengkap dengan hasil yang terbaik untuk bangsa dan negara,” tutupnya.

Beberapa waktu lalu, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo berkunjung ke Papua. Ini merupakan kali kedua kunjungan kerja di wilayah Indonesia Timur tersebut.

Baca juga  Status Pemberhentian Evi Novida Ginting Manik Tetap Berlaku, Begini Penjelasan Ketua DKPP

Keduanya menemui untuk ‘membakar’ semangat, para personel TNI-Polri yang tergabung dalam Satuan Tugas (Satgas) Nemangkawi.

Menurut Hadi, kunci utama keberhasilan setiap tugas lapangan ialah kuatnya kerja sama TNI-Polri. Baik dalam komunikasi dan kolaborasi yang erat, serta evaluasi bersama.

“Pelaksanaan tugas tidak akan berhasil kalau tidak dilakukan bersama-sama. Komunikasi, koordinasi dan kolaborasi kerja sama,” kata Marsekal Hadi di hadapan para anggota Satgas Nemangkawi.

Kapolri Sigit menambahkan, soliditas TNI-Polri harus tertanam dalam setiap personel di lapangan.

“Keberhasilan salah satu merupakan keberhasilan bersama,” ungkap Jenderal Sigit.

Selama ini, pemeliharaan keamanan Tanah Papua dari gangguan KKB dinilai baik. Jenderal bintang empat ini mengapresiasi kinerja Satgas berhasil ditorehkan selaam bertugas.

“Banyak prestasi yang ditoreh oleh Satgas Nemangkawi dalam pelaksanaan tugas menangkap dan mengamankan pelaku. Saya apresiasi kepada seluruh personel operasi Nemangkawi,” ujar Kapolri Sigit.

Ia juga mengingatkan bahwa bahwa ancaman KKB meningkat akhir-akhir ini. Sehingga Satgas Nemangkawi, harus meningkatkan kewaspadaannya pula. Serta mencermati isu-isu yang berkembang berkaitan dengan RUU Otonomi Khusus.

“Waspadai kekuatan propaganda mereka, siapkan strategi menghadapinya. Tanamkan kepada mereka bahwa bendera merah putih tetap berkibar,” ujar mantan Kapolda Banten ini. (Sumber : merdeka.com)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan