Ditemui di Sibolga, Iksan Derita Gizi Buruk Butuh Donasi

  • Whatsapp

BeritaTapanuli.com, Sibolga – Iksan Marbun, warga Jl Ketapang, Gg Kerinci, Lingkungan VI, Kelurahan Simare-mare, Kecamatan Sibolga Utara, Kota Sibolga, Sumatra Utara (Sumut), terlihat terbaring di kediamanya.

Disambangi di kediamannya, Iksan menuturkan usianya sudah berajak 15 tahun, namun berat badannya hanya 23 Kilogram.

Dengan terbaring lemas, namun sekali-sekali Iksan mencoba menjawab pertanyaan yang dilontarkan kepada orang tuanya.

Dia sempat menceritakan kondisi yang ia alami saat ini. Pria yang masih berstatus pelajar kelas 2 SMP itu mengaku sering merasakan sakit dibagian perutnya.

“Sakit lambung, paru-paru, kadang kalau bergolek sesak nafas,” keluh Iksan.

Badannya pun terlihat sangat kurus, tak seperti anak seumurannya. Dengan kedua kakinya pun sulit untuk digerakkan, sehingga dia hanya terbaring lemas di kasur yang terbentang diruang tamu rumah mereka.

Baca juga  Bupati Tapteng Sambut Kunker Wakil Ketua dan Anggota DPRD Provsu

Iksan juga terlihat digendong oleh keluarganya dari dapur menuju ruang tamu untuk berbaring.

Sementara itu, ayah kandung Iksan, Yusran Marbun menceritakan awal kondisi kesehatan anaknya itu normal saja. Namun, belakangan badannya terus mengurus dan mengecil, mereka akhirnya membawa Iksan berobat ke RS FL Tobing Sibolga.

“Penyakitnya ini sudah tiga bulan, yang herannya walaupun makannya banyak, tapi badannya tetap kurus, kalau kata pihak rumah sakit Gizi Buruk, bocor lambung dan Paru Paru,” beber Yusran Sabtu (16/5) sore.

Ia juga mengaku, hampir sebulan mereka di rumah sakit umum daerah untuk berobat, namun kondisi kesehatan rejama kelahiran Sibolga 16 Maret 2005 itu justru semakin memprihatinkan.

Akhirnya, pihak keluarga memutuskan untuk membawa Iksan berobat ke RS Adam Malik di Medan.

Baca juga  Audiensi Komantab, Bicara Persiapkan Pengibaran Bendera dari Bawah Laut

“Ada satu bulan juga kami di RS Adam Malik, karena kondisi penyakit Iksan sudah mulai membaik, pihak rumah sakit pun mengizinkan kami pulang, tinggal pemulihan saja,” ujarnya.

Yusran yang sehari-hari bekerja sebagai tukang becak itu mengaku, sudah tidak mampu lagi membawa Iksan berobat, lantaran kekurangan biaya.

Sementara, istrinya pun hanya bekerja sebagai pembantu rumah tangga. Mereka memiliki 4 orang anak, sedangkan Iksan merupakan anak ke tiga.

“Ampun saya, tak sanggup saya lagi, makanya saya curahkan kondisi yang saya alami ini ke sosial media. Siapa tau ada yang terbuka pintu hatinya mau membantu, belum lagi semua anak saya sekolah,” sebut Yusran.

Yusran pun berharap pemerintah daerah dapat membantu dan memperhatikan kondisi kesehatan yang dialami anaknya. (*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan