BeritaTapanuli.com, Tapteng – Setelah membuat warga setempat heboh, polisi akhirnya berhasil merilis peristiwa gantung diri seorang pria yang membuat geger di lingkungan III, Kelurahan Sarudik, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Sumatera Utara (Sumut) pada, Rabu siang (23/10/2019).
Kapolres Tapteng, AKBP Sukamat melalui Kasubbaghumas, Iptu Rensa Sipahutar, Rabu malam dalam keterangan tertulisnya menjelaskan, peristiwa itu diketahui sekitar pukul 14.00 WIB, di sebuah bengkel las.
“Pria bernama Juira Andi (38) warga jalan Meranti No 37, Kelurahan Pancuran Dewa, Kecamatan Sibolga Sambas, Kota Sibolga, Sumut, ditemukan meninggal dengan posisi gantung diri,” kata Iptu Rensa.
“Polisi yang melakukan olah TKP, menemukan sejumlah barang di TKP yakni, sandal jepit swallo warna putih, tali nilon warna hijau, kursi plastik sebanyak dua buah, pipa besi stainlis sepanjang dua meter yang ujungnya diikat kawat,” terang Rensa.
Menurutnya, peristiwa gantung diri itu, diketahui setelah Bhabinkamtibmas Polsek Pandan, Aipda Dedi Irwanto menerima informasi dari warga bernama Erniyati boru Manullang.
“Kecurigaan awal, muncul setelah seorang warga bernama Achyar Pasaribu mendatangi bengkel las milik korban untuk menanyakan orderan pagar yang sebelumnya dipesan untuk ditempa korban. Akan tetapi Achyar Pasaribu tidak bertemu dengan korban. Dan situasi bengkel las dalam keadaan tertutup,” papar Rensa.
“Selanjutnya Achyar Pasaribu melihat keadaan dalam bengkel melalui lubang pintu bengkel, dan ternyata korban ditemukan telah tergantung,” sambungnya.
Atas informasi tersebut, Bhabinkamtibmas Aipda Dedi Irwanto bersama dengan warga mengecek informasi tersebut. “Hasilnya memang benar, korban ditemukan gantung diri,” jelasnya.
Kemudian, Tim Inafis Polres Tapteng yang tiba dilokasi, langsung melakukan olah TKP. “Jasad korban selanjutnya dievakuasi dengan menggunakan mobil ambulans ke RSUD Pandan, guna pemeriksaan medis dan Ver, serta menghubungi keluarga korban,” pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, Polisi dari Polsek Pandan bersama Camat dan Lurah Sarudik beserta kepling bersama warga kesulitan membuka pintu masuk bengkel tersebut yang terbuat dari lapisan seng dan rangka besi.
Petugas dibantu warga hanya mampu membuka lapisan seng pada pintu bengkel itu. Namun tak berhasil masuk. Ditambah lagi, pintu masuk terkunci dari dalam bengkel.
Diduga, korban sengaja mengunci pintu dari dalam bengkel, sebelum akhirnya mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri dengan seutas tali.
Untuk masuk ke dalam bengkel, tim inafis Polres Tapteng terpaksa menggunakan tangga dari dinding beton samping bengkel.
Butuh waktu lebih dari 1 jam petugas melakukan olah TKP. Selanjutnya pintu depan bengkel yang berhasil dibuka dari dalam digunakan sebagai akses keluar mengevakuasi jasad korban ke mobil ambulans.
Sebelumnya, Lurah Sarudik Dodi P Siregar kepada wartawan di lokasi mengatakan, pihaknya mendapat informasi itu dari warga. “Tetangga korban yang mengetahui peristiwa itu, kemudian informasi itu menyebar hingga sampai ke kita dan diteruskan kepada polisi,” kata Dodi Siregar.
Sementara itu, seorang warga Thionghoa yang berada di lokasi mengatakan, dia memang tidak mengenal lebih dekat terhadap korban. Namun, pernah bekerja bersama di PT PAS Pondok Batu, Tapteng. Pria berkacamata itu juga menyebut, bahwa korban telah lama cerai dengan istrinya.
“Dia (korban) sudah lama cerai dengan istrinya. Kami sempat satu kerja di PT PAS. Dia tinggal di Sibolga,” katanya.
Polisi juga sempat kesulitan untuk menghubungi keluarga korban. Informasinya, keluarga korban ada di luar daerah. Namun korban tinggal di bersama ibunya di Kota Sibolga. (R)