Bayar Les Komputer dengan Sampah

  • Whatsapp

BERITATAPANULI.COM, Tapanuli Tengah – Kelompok Konservasi Pantai Binasi di Kelurahan Binasi, Kecamatan Sorkam Barat, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara. Memberi pendidikan kepada anak-anak tentang penyelamatan Penyu.

Ada yang menarik, dalam proses pendidikan tersebut, dialakukan dengan barter. Para pegiat hanya membarter kan ilmunya dengan sekantong sampah plastik.

Menurut pengelola, hal itu dilakukan sekaligus memupuk rasa kesadaran pentinnya penyelamatan satwa dilindungi ini sejak dini, dari akibat sampah plastik yang dibuang sembarangan.

Kelompok ini membuka Pondok Belajar Kreatif Tapi Lawik, disana menyajikan belajar komputer dan bahasa inggris. Selain itu, juga disajikan taman bacaan yang diperuntukkan buat anak-anak sekitar penangkaran.

Baca juga  Kasus Terkonfirmasi Covid-19 di Tapanuli Utara Bertambah 9 Orang Positif

“Tak perlu membayar dengan uang, tapi cukup dengan sampah plastik. Ya cuma bawa satu kantong plastik, itu yang jadi bayaran les mereka. Nanti sampah akan kita konversikan ke uang, sebagian nanti untuk pengelolaan les dan sebagian untuk membuka bank sampah,” tutur Donni, kordinator kegiatan ini kepada wartawan, Selasa (5/2/2019).

Donni menuturkan, les sudah dibuka dan dimulai sejak akhir pekan lalu. Les berlangsung 2 hari di hari Jumat dan Sabtu.

Meski masih berproses, ia berharap ada sejumlah relawan meluangkan waktunya untuk pelajaran bahasa inggris.

Baca juga  DPR RI Lamhot Sinaga Sosialisasi 4 Pilar dan UU Cipta Kerja di Taput dan Humbang

“Masih menunggu relawan yang berkenan mewakafkan waktunya,” lanjutnya.

Demikian halnya, dengan menyandingkan keberadaan taman bacaan. Tentu akan memudahkan anak-anak menguasai kedua mata pelajaran tersebut.

“Mereka bisa belajar sekaligus bisa membaca buku-buku yang relevan, buku diperoleh dari sumbangan-sumbangan, juga kita kumpul dari relawan-relawan,” katanya.

Sejumlah masyarakat sekitar penangkaran juga menanggapi sangat positif dari kelompok konservasi pantai Binasi. Bahkan banyak sari orang tua mengarahkan anaknya untuk turut mengikuti les tersebut. (BT/Sumber IWO Sibolga-Tapteng)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan