BeritaTapanuli.com, Medan – Padahal, sudah sepekan pasca dikubur, puluhan bangkai babi kembali ditemukan mengapung di sepanjang Sungai Bedera, Kelurahan Terjun, Kecamatan Medan Marelan, Kota Medan, Sabtu (16/11/2019).
Puluhan bangkai babi itu ditemukan warga sekitar bantaran sungai kemudian dilaporkan kepada Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Sumatera Utara.
Seorang warga, Afri (40) mengatakan, ia terkejut melihat bangkai babi masih mengapung di Sungai Bedera. Temuan itu langsung ia laporkan kepada HNSI Sumut.
“Kami heran, baru kemarin dibersihkan dan dikubur bangkai babi yang ada di sungai ini. Kenapa masih ada lagi mengapung di sungai,” keluhnya.
Ia kemudian mengaku tidak heran, adanya bau aroma tidak sedap bersumber dari lokasi temuan bangkai mengapung.
Ia juga berharap, pemerintah harus lebih serius menangani bangkai babi yang masih dibuang masyarakat. Sebab, bangkai babi ini sangat mengganggu mata pencaharian nelayan sekitar.
“Sekarang ini sudah ada isu, masyarakat takut makan ikan. Ini akan berdampak kepada penjualan ikan nelayan kepada penampung, kalau memang tidak tindakan terhadap pembuangan bangkai babi, sudah pasti ini terus terjadi,” keluhnya kepada pengurus HNSI.
Ketua HNSI Sumut, Zulfahri Siagian menegaskan, bangkai babi yang hanyut di Sungai Bedera dari hulu menuju Paluh Gayau dan Muara Siombak, sangat meresahkàn nelayan. Untuk itu, ia meminta kepada Pemprovsu dan Pemko Medan mengambil langkah tegas.
“Kemarin sudah kita lakukan pembersihan bersama nelayan dan telah menguburkan bangkai babi. Hari ini, kita cek lagi masih ada bangkai babi mengapung di sungai. Kalau dilihat matinya baru 1 atau 2 hari lalu, jadi harus ada tindakan hukum untuk masalah ini,” tegasnya.
Zulfahri sangat menyesalkan penindakan yang belum maksimal, sebab, bangkai babi sangat diķeluhkan nelayan. Ia tidak ingin masalah itu harus dilakukan dengan turun berorasi ke jalan.
“Kinerja Dinas Keluatan dan Perikanan serta Dinas Lingkungan Hidup saya nilai lemah. Kita minta kepada gubernur untuk mengevalusianya, karena hanya masalah bangkai saja tidak mampu mengatasinya,” tegas Zulfahri. (*)