Anak Rantau Desa Siborongborong 1, Sesalkan Pembukaan Cafe Dunia Malam Penyedia Wanita

  • Whatsapp

BeritaTapanuli.com, Taput – Selain pemerintah mengintruksikan agar cafe bisa buka hanya pukul 21.00 WIB, demi menjaga penyebaran covid 19, anak rantau desa Siborong-borong 1, turut berkomentar atas keberadaan Cafe tersebut.

Apalagi yang menjadi perhatian adalah mengakibatkan mereka para anak rantau malu pulang kampung, karena di desa tersebut berdiri cafe dunia malam penyedia wanita penghibur.

Hal tersebut di sampaikan anak rantau, N Hutasoit, B Hutasoit saat dihubungi via telepon.

“Kami anak rantau, kok bisa berdiri cafe dunia malam di desa Siborongborong 1, pada hal daerah itu adalah daerah adat yang telah di perjuangkan oleh para orang tua terdahulu dan kenapa tidak ada yang protes dan keberatan atas berdirinya cafe dunia malam di desa itu, kami anak rantau jadi malu pulang kampung atas berdirinya cafe tersebut,” ujar mereka.

Baca juga  Tanpa Busana Pelajar Wanita Ditemukan Tewas di Areal Perladangan Warga

Harapan kami, anak rantau, agar membuat surat kepada dinas terkait, agar cafe dunia malam penyedia wanita penghibur dapat ditutup permanen dengan baik, agar anak dan cucu kita jangan terkontaminasi di desa itu.

“Perlu cari uang, tapi kalau memang betul pengusaha tersebut mau membuka usaha demikian, janganlah di kampung sendiri mari tanding ke daerah lain, ini namanya pegusaha pemain kandang massa kampung sendiri dibuat usaha cafe penyedia wanita malam.” jelas mereka

Baca juga  Kerugian Atas Kebakaran SMA Santa Maria, Diperkirakan Ratusan Juta

Mereka juga berharap warga desa Siborongborong 1 agar bersama sama membuat keberatan atas berdirinya cafe dunia malam yang bisa merusak adat istiadat di daerah itu.

Sementara kepala desa Siborongborong 1, A Hutasoit mengaku sependapat dengan masukan yang di jelaskan anak ratau desa Siborongborong 1.

“Bahwa desa Siborongborong 1 ini adalah masih daerah adat istiadat dan seharusnya di daerah ini belum pantas berdiri cafe dunia malam penyedia wanita penghibur di desa ini.” jelasnya. (F/BT)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan