Tanam Ribuan Bibit Pohon Di Tepi Das Batangtoru, Bukti Komitmen Tambang Emas Martabe

  • Whatsapp

BeritaTapanuli.com, Batangtoru – PT Agincourt Resources (PTAR), pengelola tambang emas Martabe Batangtoru, melakukan penanaman 3.500 bibit pohon di Hari Menanam Pohon Indonesia 28 Nopember 2021.

Penanaman pohon ini dilakukan di delapan titik, baik di dalam maupun di luar tambang dengan melibatkan karyawan, masyarakat sekitar, dan pemerintah lokal.

Ke delapan titik penanaman itu, 500 bibit di antaranya ditanam di area Ziah Dump tambang dengan jenis tanaman lokal, seperti Hapinis, Simarbaliding, dan Kemenyan.

Sedangkan 3.000 bibit pohon sisanya seperti, bibit pohon Waru, Pohon Durian, Petai Hutan dan seluruhnya di tanam di luar area tambang sekitar daerah aliran sungai (DAS) Batangtoru, yakni Saba Lombang, Saba Sipatang, area disipater (Desa Telo), Dusun Taman Sari Hapesong Baru, Pulo Godang, dan Mabang Pasir (Bantaran Sungai Muara Hutaraja) dengan tema ‘One Man, One Tree’.

Menurut Senior Manager Environment, Health & Safety PTAR, Hari Ananto, Hal itu sebagai bukti komitmen PTAR dalam pengelolaan lingkungan dan kelestarian alam di Batangtoru, Tapanuli Selatan (Tapsel), Sumatera Utara (Sumut).

Masih kata dia, pihaknya dari PTAR tercatat telah menanam lebih dari 41.000 bibit pohon sejak 2012 lalu dengan potensi produksi oksigen yang dihasilkan sekitar 18 juta kg per tahun dan penyerapan gas karbon sekitar 1 juta ton per tahun.

Bahkan sejak Januari-November 2021, PTAR sendiri telah menanam lebih dari 8.000 bibit pohon, 5.000 bibit diantaranya berada di dalam area tambang dan sisanya di luar area tambang. Bahkan melalui fasilitas pembibitan (nursery), Departemen Lingkungan PTAR telah menyiapkan stok bibit sebanyak 1.438, terdiri dari tanaman lokal dan non lokal, seperti sengon, waru, dan trembesi, serta tanaman buah meliputi durian, nangka hutan, jotik-jotik, jambu hutan, dan lainnya.

Baca juga  Perkuat Kesiapsiagaan Hadapi Bencana, PT. Agincourt Resources Rangkul Masyarakat

Begitu juga dalam upaya reklamasi dan rehabilitasi lahan di Tambang Emas Martabe, setiap hari semua area reklamasi dirawat secara reguler, mulai dari pembersihan gulma, penggantian tanaman yang mati, dan pemupukan.

“Artinya, PTAR sangat memegang teguh komitmen penerapan praktik pengelolaan lingkungan berkelanjutan. Maka itu juga, seluruh area operasional di tambang telah memiliki rencana penutupan tambang sesuai aturan dan prosedur yang sudah disetujui oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM). Apalagi setiap tahun, tim dari KESDM meninjau tingkat keberhasilan pertumbuhan tanaman reklamasi dan kondisi kawasan secara keseluruhan,” tutur Hari.

Senior Manager Community PTAR, Christine Pepah menambahkan, penanaman 3.500 bibit pohon ini juga merupakan hasil kerja sama PTAR dengan beberapa kelompok masyarakat, seperti Kelompok Relawan Destana (Desa Tangguh Bencana), Klub Athletik Batangtoru, Perkumpulan Sahabat Baca PERSADA, dan aktivis lingkungan Desa Sumuran.

Diharapkan dari kegiatan itu dapat memberikan dampak langsung terhadap lahan pertanian di daerah pinggiran sungai, seperti terhindar dari bahaya banjir dan dapat menurunkan risiko bencana di desa-desa rawan banjir serta meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menjaga keseimbangan alam dan keanekaragaman hayati serta ketahanan dan daya adaptasi masyarakat terhadap perubahan iklim.

“Tidak hanya melakukan penanaman pohon, PTAR juga bekerja sama dengan pemerintah desa tengah mengusahakan pengembangan nursery bibit pohon endemik lokal di dua desa, yakni Muara Hutaraja dan Hapesong Baru. Bibit-bibit dari nursery ini nantinya akan dirawat dan distribusikan penanamannya oleh Destana agar menjangkau daerah-daerah yang membutuhkan di desa masing-masing,” tukas Christine.

Baca juga  Polisi Berhasil Menangkap  Kasus Pencurian Warung Rokok

Nursery merupakan salah satu aspek penting keberhasilan program rehabilitasi serta merupakan salah satu upaya melestarikan tanaman endemik lokal Tapsel yang sepenuhnya diolah oleh masyarakat.

Hari Menanam Pohon Indonesia ditetapkan oleh pemerintah Indonesia berdasarkan Keputusan Presiden (Kepres) RI Nomor 24 Tahun 2008. Penetapan ini dimaksudkan untuk memberikan kesadaran dan kepedulian kepada masyarakat tentang pentingnya pemulihan kerusakan sumber daya hutan dan lahan melalui penanaman pohon.

Menurut Senior Manager Corporate Communications PTAR, Katarina Siburian Hardono, penanaman pohon maupun nursery yang ada di dalam dan luar tambang, juga merupakan langkah untuk mendukung pemerintah Indonesia yang mendorong perusahaan pertambangan untuk memiliki nursery.

“Penanaman pohon yang kami lakukan juga sudah mempertimbangkan keragaman jenis, baik untuk tanaman penutup maupun tanaman lokal. Dengan berbagai jenis pohon, akan menghasilkan oksigen, dan seraman emisi yang maksimal. Keragaman pohon juga akan menghasilkan keberagaman hayati sehingga proses secara alamiah menjadi lebih kuat. Mari bersama menanam pohon, untuk melestarikan bumi,” sebut Katarina.

Sementara itu, Bupati Tapsel, Dolly P Pasaribu, mengapresiasi komitmen PTAR dalam menjaga lingkungan di Batangtoru. Ia berharap, kegiatan penanaman pohon ini dapat terus menjadi pengingat bagi masyarakat agar menjaga kelestarian lingkungan.

“Terima kasih kepada PTAR. Kami menilai kegiatan ini sangat baik, karena alam adalah pinjaman yang harus kita jaga, rawat, dan kembalikan,” pungkas Dolly. (Tp/Ril)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan