Keberadaan Situs Bongal di Tapteng Diusulkan Menjadi Cagar Budaya

  • Whatsapp

BeritaTapanuli.com, Pandan – Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) melalui Dinas Pendidikan menggelar Pemaparan Hasil Sementara Penelitian Situs Bongal di Desa Jago-Jago Kecamatan Badiri Kabupaten Tapteng, bertempat di Aula Dinas Pendidikan, Jum’at (29/01/2021).

Kegiatan ini secara resmi dibuka oleh Bupati Tapteng Bakhtiar Ahmad Sibarani diwakili Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Tapteng, Drs. Erwin Marpaung, serta didampingi Plt Kepala Dinas (Kadis) Pendidikan Tapteng Samrul Bahri Hutabarat, S.Ag, MA, Kepala Balai Arkeologi Sumatera Utara Dr. Ketut Wiradnyana, M.Si, dan Direktur PT. Media Literasi Nesia Abu Bakar Bamuzaham, S.Psi.

Pada kesempatan itu, Samrul Bahri Hutabarat, menyampaikan temuan artefak kuno yang tersebar di Situs Bongal oleh tim peneliti.

“Tim Peneliti telah menemukan berbagai artefak kuno yang tersebar di Situs Bongal, yang berada di Desa Jago-jago Kecamatan Badiri, Kab. Tapteng. Situs Bongal ini memiliki nilai strategis, baik dari sisi ilmu pengetahuan, ekonomi, dan lainnya, yang dapat diajukan nantinya menjadi salah satu kawasan Cagar Budaya di Tapteng. Pada kesempatan ini kita akan mendapatkan progres hasil penelitian sementara, yang dilakukan oleh Balai Arkeologi Sumatera Utara bekerjasama dengan PT. Media Literasi Nesia,” kata Samrul.

Baca juga  Minim APD Bupati Minta Pasokan dari Pemprov Sumut

Paparan hasil penelitian sementara disampaikan oleh Peneliti Fungsional Balai Arkeologi Sumatera Utara Dr Ery Soedewo M.Hum dan Peneliti Fosil Manusia Purba Ir.M. Fadlan S.

Peneliti dari Balai Arkeologi Sumatera Utara Dr. Ery Soedewo memaparkan bahwa berbagai artefak di Situs Bongal telah diuji karbon dan diketahui berasal dari abad ketujuh M.

“Adapun berbagai artefak yang ditemukan meliputi keramik dari China, pecahan-pecahan kaca dari Timur Tengah, koin-koin kuno dari jaman Khalifah Abbasiyah, manik-manik dan pecahan kayu yang diduga bagian kapal kuno. Ini mengindikasikan kawasan sekitar Situs Bongal dahulunya maju dan menjadi pusat aktivitas masyarakat dari berbagai penjuru dunia. Untuk itulah, perlu dilakukan penelitian arkeologis agar dapat dipertanggungjawabkan secara akademis” ungkap Dr. Ery Soedewo.

Ery berharap penelitian ini nantinya dapat memberikan gambaran baru  tentang aktivitas perdagangan laut, sosial ekonomi di kawasan pesisir barat Pulau Sumatera di masa lampau.

Baca juga  Meledak, Lalu Terduga Begal, Dibekuk dari Mobil Box

Kepala Balai Arkeologi Sumatera Utara, Dr. Ketut Wiradnyana, M.Si meyampaikan
bahwa rapat ini adalah lanjutah dari pertemuan sebelumnya yang dilakukan bersama Dinas Pendidikan Kabupaten Tapanuli Tengah. Pada kesempatan ini disampaikan berbagai progres pelaksanaan penelitian, permasalahan yang ada di tengah masyrakat tentang keberadaan Situs Bongal, serta pentingnya keberadaan Situs Bongal.

“Situs Bongal itu penting dalam konsep ekonomi, ilmu pengetahuan, dalam bentuk ideologi. Ini sifatnya penting tidak hanya lokal bahkan global. Ini harus kita selamatkan dan untuk itu kita usulkan Situs Bongal harus ditetapkan menjadi Cagar Budaya,” kata Kepala Balai Arkeologi Sumatera Utara, Dr. Ketut Wiradnyana, M.Si.

Turut hadir pada kegiatan itu, yaitu Perwakilan Polres Tapanuli Tengah, Perwakilan Kodim 0211/TT, Kapolsek Pinangsori, Camat Badiri, Kepala Desa Jago-jago, jajaran Dinas Pendidikan Tapteng serta perwakilan Instansi tekait di lingkungan Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah. (R)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan