BeritaTapanuli.com, Samosir – Sebagai wujud nyata komitmen terhadap praktik pertambangan berkelanjutan, PT Agincourt Resources menggelar talk show bertema “Seluk Beluk Pertambangan Berwawasan Lingkungan” yang menghadirkan langsung Kepala Inspektur Tambang Ditjen Minerba Kementerian ESDM, Hendra Gunawan.
Kegiatan ini sekaligus menjadi momentum peluncuran Lomba Karya Jurnalistik Tambang Emas Martabe 2025 yang mendorong jurnalis mengangkat isu keberlanjutan secara konstruktif.
Dua agenda besar ini menunjukkan keseriusan PT Agincourt Resources (PTAR), pengelola Tambang Emas Martabe, dalam menjawab tantangan tata kelola pertambangan modern yang tidak hanya menuntut efisiensi dan keselamatan tetapi juga menekankan pentingnya pelestarian lingkungan dan keterlibatan publik dalam mengawal isu keberlanjutan.
Presiden Direktur PT Agincourt Resources, Muliady Sutio, mengatakan “Living in Harmony” menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara manusia, lingkungan, dan aktivitas bisnis. Inisiatif yang dilakukan Perusahaan berfokus pada perlindungan keanekaragaman hayati, pengurangan dampak lingkungan, dan kolaborasi pemangku kepentingan.
“Kami berupaya menerapkan praktik pertambangan yang efektif secara operasional, namun tetap bertanggung jawab secara sosial dan lingkungan.” Ujarnya.
Sebagaimana lanjut Muliady, tercermin dalam berbagai penghargaan yang diterima.
Termasuk PROPER Hijau dari Kementerian Lingkungan Hidup selama dua tahun berturut-turut dan penghargaan Penerapan Kaidah Teknik Pertambangan Terbaik Tahun 2024 dari Kementerian ESDM.
Hal itu diungkapkannya saat talk show bertajuk “Seluk Beluk Pertambangan Berwawasan Lingkungan” di Samosir, Sumatra Utara, Senin (26/5/2025).
Pembicara yang terlibat yakni Direktur Teknik dan Lingkungan Minerba sekaligus Kepala Inspektur Tambang Ditjen Minerba Kementerian ESDM Hendra Gunawan, Staf Ahli Bidang Ekonomi Sumber Daya Alam Kementerian ESDM Lana Saria, Pengajar di Fakultas Kehutanan Universitas Sumatra Utara (USU) Onrizal, Ph.D., dan Superintendent Environmental Site Support PTAR Syaiful Anwar.
Kepala Inspektur Tambang Kementerian ESDM, Hendra Gunawan, menyampaikan bahwa Agincourt Resources telah mengupayakan implementasi good mining practice dengan baik. Menurutnya, pengelolaan lingkungan hidup, reklamasi, dan pascatambang merupakan syarat mutlak operasional pertambangan untuk mendukung pembangunan berkelanjutan.
“Kami mendorong perusahaan untuk comply terhadap regulasi, terutama dalam pengelolaan lingkungan, reklamasi, dan pascatambang, yang merupakan kunci keberlangsungan kualitas kehidupan di masa depan. Penerapan prinsip lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG) adalah tantangan sekaligus peluang bagi perusahaan pertambangan untuk meningkatkan daya saing dan memastikan keberlanjutan usaha,” jelas Hendra.
Selaras dengan pernyataan tersebut, Onrizal, Ph.D., pengajar di Fakultas Kehutanan USU, menilai inisiatif konservasi keanekaragaman hayati yang dilakukan PTAR telah melampaui kewajiban yang harus dilakukan perusahaan tambang pada umumnya.
“Inisiatif seperti pembangunan canopy bridge untuk primata, kawasan konservasi di area tambang, rencana pembangunan stasiun riset, hingga patroli berbasis masyarakat adalah langkah nyata yang menunjukkan komitmen PTAR terhadap pelestarian ekosistem Batang Toru. Penanaman pohon buah-buahan asli dan monitoring rutin keanekaragaman hayati juga memastikan bahwa konservasi dijalankan secara berkelanjutan,” papar Onrizal.
Stasiun riset yang bakal dibangun di atas lahan seluas 10 hektar merupakan bagian dari penguatan upaya riset dan perlindungan terhadap spesies endemik.
Fasilitas ini juga akan menjadi pusat kolaborasi dengan lembaga riset, ahli konservasi, dan organisasi non-pemerintah dalam mendukung pelestarian dan pengelolaan ekosistem berkelanjutan.
PTAR juga secara aktif menerapkan teknologi terkini dalam pengelolaan limbah tambang melalui metode tailings kering, pengembangan nursery pohon asli, isolasi mikoriza, serta mengalokasikan zona konservasi khusus untuk perlindungan habitat endemik.
Peluncuran Lomba Karya Jurnalistik 2025
Bertepatan dengan kegiatan tersebut, PTAR resmi meluncurkan Lomba Karya Jurnalistik 2025 Tambang Emas Martabe yang tahun ini mengangkat tema “ESG dalam Aksi: Tambang Berkelanjutan Menuju Harmoni Masyarakat dan Lingkungan.”
Senior Manager Corporate Communications PTAR, Katarina Siburian Hardono, mengajak jurnalis-jurnalis dari berbagai daerah di Indonesia untuk berpartisipasi di lomba ini.
Lomba berlangsung dari 27 Mei hingga 31 Oktober 2025 dengan hadiah total puluhan juta rupiah serta kesempatan ekspedisi lapangan bagi tiga pemenang pertama.
“Tujuan lomba ini bukan sekadar kompetisi, melainkan untuk memicu peningkatan kualitas karya jurnalistik, memperkuat pemahaman terhadap tema ESG di industri tambang, serta meningkatkan kepercayaan diri para jurnalis dalam mengangkat isu-isu keberlanjutan secara konstruktif,” tutur Katarina.
Informasi lebih rinci mengenai Lomba Karya Jurnalistik 2025 Tambang Emas Martabe bisa diperoleh dari situs web PTAR di https://agincourtresources.com/.
Sekilas Tambang Emas Martabe
Tambang Emas Martabe dikelola dan dioperasikan oleh PT Agincourt Resources. Wilayah tambang mencakup area 30 km² yang berada dalam Kontrak Karya (KK) generasi keenam dengan total luas wilayah 1.303 km².
Tambang Emas Martabe terletak di sisi barat pulau Sumatra, tepatnya di Kecamatan Batang Toru, Tapanuli Selatan, Sumatra Utara.
Tambang Emas Martabe mulai berproduksi penuh pada 24 Juli 2012 dan memiliki basis sumber daya 6,1 juta ounce emas dan 59 juta ounce perak per 30 Juni 2024. Kapasitas operasi Tambang Emas Martabe lebih dari 6 juta ton bijih per tahun untuk memproduksi lebih dari 200.000 ounce emas dan 1-2 juta ounce perak per tahun.
PT Agincourt Resources melibatkan lebih dari 3.000 karyawan dan kontraktor, sekitar 99% di antaranya warga negara Indonesia, dan lebih dari 70% berasal dari desa setempat.
PT Danusa Tambang Nusantara (PTDTN) memegang 95% saham PT Agincourt Resources. PTDTN adalah anak usaha PT United Tractors Tbk dengan kepemilikan saham 60% dan PT Pamapersada Nusantara dengan kepemilikan saham 40%, sekaligus bagian dari grup usaha PT Astra International Tbk. Sebanyak 5% saham PT Agincourt Resources dimiliki Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan dan Pemerintah Provinsi Sumatra Utara. (TP)