Terkait Kemarahan Wali Kota Sibolga, Ia Menjawab “Saya Merah Putih dan Anti Rasis”

  • Whatsapp
Ket. Gbr : Walikota Sibolga

BeritaTapanuli.com, Sibolga – Terkait adanya komentar miring pihak-pihak tertentu, menyikapi kekesalan dan kemarahan Wali Kota Sibolga Drs. H.M. Syarfi Hutauruk, MM, kepada warganya di kota Sibolga yang tidak menaikkan bendera sesuai himbauan Pemerintah Pusat melalui Kementerian Sekretariat Negara pada peringatan HUT ke-74 Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) tahun 2019, Wali Kota Sibolga pun meluruskan.

“Sebagai Kepala Daerah, Saya menjalankan amanah Pemerintah Pusat dan juga Gubernur, terkait edaran untuk menaikkan Bendera Merah putih di depan setiap rumah/kantor/tempat usaha dan gedung-gedung lainnya, mulai tanggal 1 sd 31 Agustus 2019, dalam rangka peringatan Hari Kemerdekaan Ke-74 RI. Kemudian kepada seluruh warga Sibolga, saya tindak lanjuti edaran Pemerintah Pusat dan Gubernur tersebut, melalui edaran saya selaku Wali Kota. Untuk memastikan warga saya menjalankan himbauan yang kami sampaikan, lalu saya melakukan monitoring berkeliling seputaran kota Sibolga. Rasa sedih, kesal dan marah muncul dari sanubari saya begitu melihat ada rumah/kantor/tempat usaha warga saya, yang tidak menaikkan bendera sebagaimana himbauan tersebut”, terang Drs. H.M. Syarfi Hutauruk, MM.

Baca juga  Sempat Mengalami Lonjakan, Kini OTG Mulai Menurun di Tapteng

“Warga Indonesia hanya diminta menaikkan Bendera untuk memperingati kemerdekaan negeri ini. Apakah itu sesuatu yang sangat sulit? Para pahlawan terdahulu yang terdiri dari lintas agama, suku dan etnis, yang juga sebahagian besar adalah Para Ulama, mengorbankan darah, air mata, jiwa dan raganya untuk kemerdekaan negeri ini, ini hanya diminta menaikkan Bendera, tetapi tidak dilakukan, selaku Kepala Daerah di Kota Sibolga, apakah kekesaalan dan kemarahan saya terhadap warga saya yang berbuat demikian berlebihan?” ungkap Wali Kota Sibolga ini kecewa.

“Kebetulan saat saya berkeliling untuk mengecek kepatuhan warga saya atas himbauan menaikkan Bendera Merah Putih, di sebuah kelurahan yang didominasi saudara-saudara kita etnis Tinghoa, banyak rumah/tempat usaha yang tidak menaikkan Bendera. Lalu beberapa pihak menuduh saya Rasis menyikapi hal tersebut. Saya tegaskan, siapapun yang bersikap demikian, yang tinggal di wilayah NKRI, terlebih di wilayah kerja Pemerintah Kota Sibolga, jika tidak menaikkan Bendera Merah Putih dalam menyambut hari bersejarah kemerdekaan NKRI ini, saya pastikan saya kesal dan marah kepada orang tersebut. Kekesalan saya bukan kepada etnis/suku/agama/SARA. Kekesalan saya pada setiap orang yang bersikap demikian, tidak ada hubungannya dengan persolan SARA”, tegas Wali Kota Sibolga ini.

Baca juga  Pedagang Sembako, Asal Sumatera Barat, Ungkap Ditolong Orang Papua

“Jangan Saya jadi dituduh Rasis atau menyulut kemarahan pada etnis tertentu, Saya ini kader bangsa, Saya mantan aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Saya juga mantan aktivis Dewan Pimpinan Pusat Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPP KNPI), sudah mengikuti pelatihan Tarpadnas (Penataran Kewaspadaan Nasional) dan Suspadnas (Kursus Kewaspadaan Nasional), serta berbagai kegiatan bela negara tingkat nasional sudah Saya ikuti. Jangan diplintir kekesalan dan kemarahan Saya kepada pihak-pihak yang enggan menaikkan Bendera dalam rangka Hari Kemerdekaan RI, dengan tuduhan Rasis. Saya Merah Putih dan Anti Rasis”, tegas Wali Kota Sibolga ini. (Red)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan