Jakarta – Kebakaran rumah mengakibatkan satu keluarga meninggal dunia di Jakarta.
Korban jiwa dalam peristiwa ini adalah John Faber Tampubolon (50), Darmawati Simanjuntak (50), Fransiskus Darius (15), Maria AF (13), dan Luis Tampubolon (9).
Sebelumnya, Kepala Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Utara Satriadi Gunawan mengatakan, pihaknya mendapat laporan kebakaran pada pukul 02.37 WIB dan langsung mengerahkan tim ke lokasi kejadian yang dekat dengan SMAN 18 Jakarta.
“Objek yang terbakar adalah bengkel motor, tiga ruko. Ada 1 KK berjumlah 6 orang dan 5 orang meninggal dunia, 3 laki-laki dan 2 perempuan,” kata Satriadi dikutip dari laporannya.
Seluruh jenazah korban tewas dalam kebakaran sebuah ruko bengkel motor di Warakas, Tanjung Priok, Jakarta Utara, akan dibawa ke Medan, kampung halamannya di Sipahutar, Tapanuli Utara.
Ketua RT 16 RW 001 Kelurahan Warakas, Kecamatan Tanjung Priok Asmawati mengatakan, kelima orang yang tewas dalam kebakaran tersebut merupakan satu keluarga.
“Katanya jenazah mau dibawa ke kampung halamannya di Medan, lima-limanya,” kata Asmawati di lokasi, Selasa (12/4/2022).
Lebih lanjut ia mengatakan, korban kebakaran tersebut terdiri dari bapak, ibu, dan tiga anak.
Sedianya keluarga tersebut memiliki empat orang anak. Saat kejadian, ujar Asmawati, anak pertama diketahui sedang berada di luar dan meninggalkan rumah sekitar jam 12 malam.
Rupanya, pintu ruko yang berupa rolling door itu dikunci dari luar.
“Mereka ini pintunya dikunci dari luar, digembok,” kata dia.
Anak pertama yang berusia 21 tahun itu pun selamat dari kejadian kebakaran tersebut.
“Dari dalam mereka sempat minta tolong, cuma katanya pintunya terkunci dan saya juga enggak tahu yang mengunci itu anaknya atau siapa,” kata dia.
Saat ini, kata Asmawati, anak pertama korban merasa tertekan akibat kejadian tersebut dan dia ditempatkan di lokasi yang aman.
Sementara itu, kata dia, seluruh jenazah korban langsung dibawa ke Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.
Berdasarkan kronologi kejadian, kata dia, korban meninggal dunia karena terbakar, sedangkan pintu rumah terkunci dari luar.
Pintu utama tersebut berupa rolling door yang dikunci dari luar oleh anak pertama yang sedang pergi bermain futsal.
“Korban terkunci di dalam bengkel. Pintu utamanya rolling door yang digembok dari luar oleh anak korban yang sedang pergi bermain futsal,” kata dia.
Akibat hal ini, kelima korban pun tidak dapat menyelamatkan diri.
Dugaan penyebab kebakaran adalah korsleting listrik, dan diperkirakan kerugian atas kejadian ini adalah Rp 300 juta.
Gulkarmat mengerahkan 10 unit mobil damkar dan 50 personel untuk memadamkan kobaran api.
Proses pemadaman api pun rampung sekitar pukul 03.55 WIB. (Sumber : suara/kompas)