BeritaTapanuli.com, Taput – Pelelangan satu unit rumah melibatkan pihak bank Mandiri dengan nasabahnya menuai polemik.
Pasalnya, perlakuan pihak bank mandiri dengan objek pelelangan rumah nasabah di jalan Baktiar Kelurahan Pasar Siborongborong, dinilai tidak sesuai SOP (Stadrad Operasional Prosedur).
“Saya sagat kecewa atas pelayanan pihak Bank Mandiri Cabang Balige Kabupaten Toba, di mana pihak bank melakukan pelelangan agunan sebuah rumah di jalan Baktiar Keluarahan Pasar Sibotongborong tidak ada pemberitahuan kepada pihak nasabah” ujar Cemanto Silaban selaku nasabah Bank Mandiri.
Dia lebih lanjut menjelaskan pada tahun 2014 dia meminjam uang ke Bank Mandiri sebanyak Rp 400 juta dan saat ini tunggakan utang hanya Rp 180 juta, persoalannya di mana pihak bank tidak pernah membuat surat peringatan 1, 2 dan 3 kepada nasabah dan bahkan pegumuman lelang tidak pernah ada dimuat di media atau koran.
Anehnya, setelah saya minta surat surat dan bukti pelelangan kepada pihak bank mandiri Balige pihak bank megelak dan mengarahkan ke pihak bank Siantar, namun saat dijumpai pihak bank Siantar justru beralih.
Sementara pihak bank mandiri Balige Toba bagian pelelagan H Hutagalung saat dihubungi seputar pelelagan rumah nasabah di Siborongborong, juga menjelaskan bahwa rumah nasabah atas nama Cermanto Silaban telah di lelang kepada Lasti Silaban penduduk Siborongborong.
Saat ditanya print dan bukti surat serta pegumuman lelang, Hutagalung menjawab bahwa surat dan bukti bukti lelang sudah di bank Mandiri Siantar dan berapa harga lelang rumah nasabah tersebut dia tidak mau banyak berkomentar.
Sementara itu, kepala Bank Mandiri cabang Balige Teresia Hutagalung seputar pelelangan rumah nasabah di Siborongborong, mengaku akan melakukan koordinasi, karena baru menjabat di Balige.
“Saya baru menjabat di bank mandiri Balige ini tapi untuk lebih lanjut saya akan berkoordinasi dulu dengan pihak bank Siantar mengenai proses lelang rumah nasabah di jalan baktiar Siborongborong.” Tukasnya. (Fernando/BT)
