BeritaTapanuli.com, Humbahas – Sosok tokoh Tapanuli di masa-masa perjuangan kemerdekaan tentu selalu menarik untuk dibicarakan.
Apalagi keberanian mereka dalam menghadapai penjajah kolonial Belanda di masa itu, bukanlah sebuah pilihan yang mudah namun sangat beresiko hingga kehilangan nyawa.
Sebagaimana salah satu tokoh Batak yang berhasil diulas penulis dari kisah perjuangannya hingga dikenang masyarakat namun sampai saat ini belum dimasukkan sebagai salah satu pejuang kemerdekaan (Pahlawan).
Beliau bernama Sutan Laham Simanullang. Pada tahun 1918, bersama Biding Simatupang, Sutan saat itu berhasil membunuh tentara Belanda atas nama WCM Muller di Napaparipa Sigambanon Kecamatan Pakkat, Humbang Hasundutan yang merupakan Kontelir pimpinan Onder Afdeling di Siborong borong.
Dan saat itu, dibawah Keresidenan Tapanuli yang berkedudukan di Sibolga.
Namun akibat tindakannya, ternyata berdampak pada kemarahan penjajah hingga akhirnya orangtua dan saudara-saudara Sutan ditangkapi Belanda.
Selain itu, kampung mereka turut dibakar dan masyarakat setempat di siksa.
Hal tersebut dituturkan salah satu tokoh masyarakat Batunagodang Dolok Pinapan, Parsaoran Simanullang, S.Pd., hari Jumat (15/10) yang juga masih kerabat keluarga Sutan.
Masih kata dia, namun, perjuangan itu pun kini terlupakan, hingga mengundang perhatian tokoh masyarakat Batunagodang Dolok Pinapan.
“Kami meminta pemerintah kabupaten (Pemkab) Humbahas untuk memberi perhatian khusus sehingga jasa beliau dapat dikenang dan dijadikan sebagai Pahlawan.” Pintanya.
Selain itu, para tokoh masyarakat juga berharap pemkab Humbahas dapat memanfaatkan momen mengusulkan nama Sutan Laham Simanullang dijadikan sebagai salah satu ruas jalan, gedung pemerintah, atau fasilitas olahraga.
Sebelumnya, Sutan pernah ditahan Belanda selama 20 tahun di Boven Digoel Jaya Pura
Sehingga menurutnya patut untuk dicatat bahwa perjuangan Sutan Laham Simanullang dalam mengusir penjajah Belanda masuk dalam sejarah Indonesia, khususnya pemerintah Kabupaten Humbang Hasundutan.
Mengisahkan keberanian yang luar biasa, Parsaoran menyebut Sutan kala itu tidak tega mendengar keluarganya di siksa Belanda, Sutan dan Biding Simatupang yang memiliki ilmu menghilang dan punya kesaktian itu pun, akhirnya menyerah lalu diasingkan ke Boven Digoel jayapura selama 20 tahun.
Bahkan pernah bersama dan bersahabat dengan Bung Karno dipengasingan, setelah bebas dan balik ke kampung pada tahun 1940, Sutan mengabadikan nama keponakannya menjadi Soekarno Simanullang.
“Atas semua jasa dan perjuangannya maka kami berharap Pemerintah Kabupaten Humbang Hasundutan dapat meneruskan usulan ini ke Pusat,” tutup Parsaoran.
Terpisah, Ketua Umum Parsadaan Toga Manullang (Partogam) Kota Medan Dr. Sanco Simanullang, MT, IPM, ASEAN Eng mendukung usaha para tokoh masyarakat dari desa Batunagodang Dolok Pinapan Kabupaten Humbang Hasundutan mengusulkan nama Sutan Laham Simanullang menjadi Pahlawan.
“Hanya bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya dapat menjadi bangsa yang besar. Kami berharap Pemkab Humbahas dapat merespon usulan ini dan meneruskan ke tingkat Provinsi dan Pusat,” tutur Sanco.
Menurutnya, Sutan Laham Simanullang memiliki peluang untuk diusulkan jadi pahlawan sesuai persyaratan diantaranya pernah memimpin dan melakukan perjuangan bersenjata untuk mencapai, merebut, mempertahankan, dan mengisi kemerdekaan serta mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa, melakukan pengabdian dan perjuangan yang berlangsung hampir sepanjang hidupnya dan melebihi tugas yang diembannya.
“Sutan pernah menghasilkan karya besar yang bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat dan meningkatkan harkat dan martabat bangsa. Sangat tepat jika Pemkab dapat memberikan perhatian khusus, seperti nama ruas jalan, nama gedung pemerintah atau fasilitas olahraga, dan lainnya, bahkan pada gilirannya kalau memungkinkan mengusulkannya sebagai pahlawan ke pusat” tutup Sanco. (*)