BeritaTapanuli.com, Sibolga – Salah seorang anak buah kapal (ABK) asal indonesia, yang bekerja di ) Long Xing 629, ternyata warga Tapanuli Tengah (Tapteng), Sumatera Utara.
Hal itu diketahui, setelah satu jenazah ABK Long Xing 629 atas nama Efendi Pasaribu, tiba di kampung halamannya, di Desa Pahieme II, Kecamatan Sorkam Barat, Tapanuli Tengah, Sumut, sekira pukul 03.00 WIB, Senin (11/5/2020).
Hal ini juga dibenarkan oleh warga, disekitar rumah duka.
Sebelumnya, kementerian luar negeri Retno Marsudi mengecam keras peristiwa yang tidak mengindahkan Hak Azasi Manusia itu.
Bahkan kapten kapal China menyebut para ABK asal Indonesia yang dilempar ke laut sebenarnya mengakui dilarung.
Pernyataan kapten kapal China itu tercantum dalam situs web Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, Kamis (7/5/2020).
“Pada Desember 2019 dan Maret 2020, pada kapal Long Xin 629 dan Long Xin 604, terjadi kematian 3 awak kapal WNI saat kapal sedang berlayar di Samudera Pasifik.”
Sementara itu, jenazah Efendi Pasaribu (21) sebelumnya diperoleh kabar dari manajernya. Setelah mendarat. Hingga sempat beberapa kali melakukan komunikasi lewat vide call dengan ibu korban.
Namun, pemuda yang diketahui baru bekerja berlayar 13 bulan itu, dihubungi oleh managernya bahwa telah pergi selamanya.
Hal itu sontak membuat keluarga tak kuasa, hingga berharap kasus yang menimpa anaknya dan rekannya dapat diproses dengan tuntas. (Red)