Sinabung Kini Siaga, 3 Material Ini Perlu Diwaspadai

BeritaTapanuli.com, Tanah Karo – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Badan Geologi melalui Pengamat Gunung Api Sinabung Armen Putra, mengaku peningkatan aktivitas gunungapi Sinabung hingga menyebabkan terjadinya guguran material hasil vulkanik.

Ia menjelaskan, dorongan gas dari perut bumi mengakibatkan munculnya gempa kecil menyebabkan kubah lava berguguran.

Ia menilai, hal ini tentu berpotensi terjadinya erupsi yang menyebabkan paparan abu hasil proses vulkanik.

Dikonfirmasi, Jumat (16/10) Putra menyebutkan terjadinya guguran material vulkanik gunung api Sinabung selama dua hari terakhir ini, menyemburkan material vulkanik yang berjatuhan berupa material padat, material cair dan material gas.

Ketiganya material ini sangat berbahaya bagi mahluk hidup karena dapat dikatagorikan seperti awan panas yang memiliki suhu panas yang sangat tinggi, katanya.

Hasil pengamatan beberapa hari terakhir kata Armen Putra, luncuran guguran terjauh sepanjang 1,000 meter dari puncak gunung dan potensi guguran susulan juga sangat tinggi.

“Sejauh ini pengamat Sinabung belum dapat mengukur jumlah kubikasi kubah lava yang telah terbentuk pada puncak Sinabung karena senantiasa tertutup kabut,” sebutnya.

Priode pengamatan terhadap gunung api Sinabung, Jumat (16/10) dari pukul 06:00-12:00, gunung kabut 0-I hingga kabut 0-III dan asap kawah tidak teramati.

Guguran terjadi 4 kali dengan amplitudo 4-38 berdurasi 40-95 detik.

“Walaupun status yang disandang gunung api Sinabung saat ini berada di level III atau Siaga, namun potensi erupsi masih sangat tinggi,” ujarnya.

Armen Putra pun menjelaskan, bisa saja kemungkinan terjadinya erupsi, apalagi saat jelang pilkada.

Menyikapi potensi ancaman ini, setidaknya pihak terkait dapat mempersiapkan kebutuhan di lapangan berupa masker dan lainya dalam hal penyelamatan jiwa, harapnya.

Dari pengalaman dalam pengamatan aktivitas Sinabung tambah Armen Putra, setiap terjadinya erupsi hanya menyisakan abu vulkanik dan paparannya tergantung dari kekuatan angin yang mendorongnya.

Untuk pengamanan pribadi masyarakat, setidaknya jangan keluar rumah dan kalaupun keluar rumah sangat mendesak, harus gunakan masker untuk melindungi kesehatannya saat terjadi paparan debu.

Sedangkan untuk rekomendasi, Vulkanologi tetap menghimbau agar tidak memasuki zona larangan Sinabung, karena potensi terjadi guguran awan panas dan erupsi sangat besar, tandasnya.

Terpisah, Ketua KPU Karo Gemar Tarigan, dalam keterangannya bila saat berlangsungnya pemilihan terjadi erupsi dahsyat, maka diberlakukan secara khusus, yaitu pertambahan waktu untuk penyelesaian pemungutan suara dan bila sebelum penjoblosan terjadi erupsi yang mengganggu jalannya proses pemungutan suara, maka sekitar 90 TPS di dalam 40 desa lingkar Sinabung akan dipindahkan ke lokasi yang lebih aman dan mudah di jangkau.

Terkait kebutuhan masker dalam memberikan hak suaranya dalam kondisi paska erupsi Sinabung, KPU Karo berharap masyarakat menggunakan masker saat ke TPS, sekaligus menaati Protokol Kesehatan untuk mencegah paparan Covid-19.

“Namun demikian kata Gemar Tarigan, pihak penyelenggara akan menyediakan 50 pcs masker di setiap TPS,” jelasnya. (*)

Pos terkait