BeritaTapanuli.com, Taput – Kepala Kepolisian Resor Tapanuli Utara, AKBP Horas Marasi Silaen, mengungkapkan, ada bercak sperma yang ditemukan di tubuh korban Kristina Gultom, siswi SMK Swasta Karya Tarutung saat jasad korban ditemukan warga setelah dibunuh oleh tersangka RH (36).
“Ada bercak sperma dari tubuh korban yang kita kirimkan ke tim Mabes Polri (Puslabfor),” terang AKBP Horas saat ditemui di ruang kerjanya, di Mapolres Taput, Senin (12/8).
Menurutnya, bercak sperma tersebut akan diteliti apakah milik tersangka atau bukan yang dimungkinkan akan menambah pasal persangkaan terhadap RH, saat hal tersebut benar milik tersangka.
“Jika hal itu terbukti, maka itu akan menambah pasal berlapis yang sementara dipersangkakan terhadap tersangka,” sebutnya.
Dikatakan, persangkaan pasal 285 KUHPid terhadap RH, akan menambah pasal berlapis yang sementara dikenakan, yakni pasal 338, dan pasal 365 KUHPid.
“Jadi persangkaan pasal itu masih bisa berubah, dan kemungkinan bisa bertambah ketika ada bukti baru tentang pemerkosaan atau mungkin perencanaan pembunuhan,” ujarnya.
AKBP Horas juga menyebutkan, pihaknya akan menghukum pelaku seberat-beratnya sesuai peraturan perundangan yang berlaku, serta berupaya untuk menuntaskan pengungkapan dengan mendatangkan psikolog dari Polda untuk mengetahui benar tidaknya prilaku seks menyimpang si pelaku.
“Jadi, hasilnya kita tunggu aja. Barangkali dalam minggu ini sudah turun,” imbuhnya.
Pada kesempatan itu, Ketua Yayasan Parade Guru, Martua Situmorang selaku pemerhati pendidikan mengapresiasi komitmen Polres Taput untuk menuntaskan kasus pembunuhan Kristina Gultom.
Dia juga turut menyampaikan, jika pengakuan tersangka yang membantah melakukan pemerkosaan atas korban sangat layak untuk ditelusuri kebenarannya lebih dalam.
Kata dia, mengingat banyaknya informasi dari masyarakat terkait indikasi perbuatan pelaku yang diduga mengidap prilaku seksual menyimpang, hal tersebut seyogianya sulit untuk dinafikan atas kuatnya dugaan telah terjadi pemerkosaan sebelum pembunuhan yang semakin dapat dibuktikan dengan penemuan jasad korban yang tanpa busana.
“Kisah bejat tersangka yang sudah beredar luas karena disebut suka mengintip kaum wanita saat mandi, juga persoalan pelecehan lainnya hingga pernah dikatakan menjadi penyebab keretakan satu rumah tangga di dusun itu. Jangan-jangan sifat amoral itu telah mengerucut menjadi sebuah prilaku seksual menyimpang semisal maniak seks,” tukasnya. (BT/F)