BeritaTapanuli.com, Sibolga – Pasca DPRD Sibolga menggelar sidang paripurna, tentang rekomendasi atas laporan keterangan pertanggungjawaban (LKPj) Wali Kota Sibolga T.A 2019, Kamis (28/5/2020).
Seorang pria tiba-tiba saja mengamuk, lalu melontarkan kata-kata yang menyebut DPRD Sibolga sebagai lembaga penerima fitnah dan isu.
“Digaji kalian besar-besar, gaya kalian macam berpihak sama rakyat kalian, cerita kalian cerita fitnah saja, ini lembaga penerima fitnah dan isu, berhenti saja jadi anggota dewan,” teriak pria tersebut di depan kantor DPRD Sibolga, hingga ia berjalan mengarah tangga yang berada diloby Kantor.
Pria berambut pelontos itu diketahui bernama Samsul Pasaribu. Dia mengaku kesal, acara paripurna pembahasal LKPj yang dipimpin oleh ketua DPRD Ahmad Syukri Nazri Penarik tersebut membahas isu yang kesannya menyudutkan walikota Sibolga.
“Masa di acara paripurna yang dibahas adalah isu, masalahnya macam saya saja cerita itu tidak pernah saya dengar. Biasanya isu inikan menyebar, jangan-jangan baru tadi disebarkan isunya, aneh sajakan,” sebut dia.
Menanggapi hal ini, ketua DPRD Sibolga Ahmad Syukri Nazri mengatakan, apa yang disampaikannya saat sidang paripurna tersebut adalah bentuk sayangnya kepada walikota Sibolga.
Apalagi sebut dia, DPRD dan Pemerintah Kota Sibolga adalah mitra pembangunan.
Tak hanya kepada walikota Sibolga ujar Syukri, kepada Sekda dan para pimpinan OPD dia juga mengingatkan agar jangan bermain-main soal anggaran.
“Dimasa akhir jabatan pak wali selama 10 tahun, kan baik semua. Nah itulah niat saya menyampaikan itu. Kita tidak ada memfitnah Walikota, justru kan tadi kita doakan semoga pak wali menjadi Gubernur atau kedepan menjadi menteri,” kata Syukri Nazri.
Disinggung soal ucapan pria yang menyebut DPRD Sibolga sebagai lembaga penerima isu dan Fitna. Syukri beranggapan Samsul Pasaribu mungkin tak paham dengan apa yang terjadi.
“Ya mungkin dia nggak paham, itu aja. Niat untuk melaporkan nggak ada,” kata Syukri.
Sebelum menutup resmi sidang paripurna tersebut, Ketua DPRD Ahmad Syukri Nazri mengingatkan kepada jajaran pemerintah Kota Sibolga agar bekerja sebaik mungkin dan profesional serta jangan melakukan pelanggaran hukum.
“Jangan akibat ambisi saudara-saudara, nama baik walikota rusak di masyarakat,” katanya.
Kemudian, Syukri juga menyampaikan beberapa isu dan informasi yang mereka terima yang menjurus fitnah kepada Walikota Sibolga Syarfi Hutauruk.
Bahwa diduga, biaya pesta anak walikota Sibolga yang dikutip oleh saudara Sekda Sibolga kepada kepala Dinas dan kepala Puskesmas dengan niali bervariasi, dan isunya itu sebesar Rp. 1 milyar.
Tak hanya itu, bahwa diduga salah satu ajudan walikota Sibolga menerima uang fee proyek dari rekanan sebesar Rp.500 juta di dinas Perhubungan Sibolga. Dan isunya juga sudah dikembalikan terkait pematangan lahan di kilometer 3 Sibolga Julu.
“Saya yakin dari beberapa isu ini, adalah fitnah yang paling kejam kepada walikota Sibolga, karena kami tahu walikota Sibolga itu orang yang kuat imannya dan tidak mungkin menerima uang seperti itu,” ucap Syukri.
“Untuk menepis semua isu yang beredar tersebut, setelah selesai virus corona ini. Ada atau tidak jabatan yang saya emban, saya akan memberikan keterangan secara langsung ke KPK, dan kami melaporkan ke Mabes Polri, Kejaksaan Agung, Polda Sumut, dan Kejatisu,” tegas Syukri. (*)