BeritaTapanuli.com, Siantar – Sebanyak 114 pelajar diamankan oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Siantar.
Mereka tertangkap saat bolos sekolah. Hingga terjaring dalam razia, Senin (26/8/2019). Hal itu disampaikan oleh Sugiarto selaku Sekretaris Satpol PP Siantar.
“Razia rutin dilakukan untuk menertibkan pelajar yang meninggalkan sekolah saat jam pelajaran. Dimana para pelajar yang masih berlangsung mata pelajarannya, kedapatan bepergian ke tempat-tempat hiburan, seperti kebanyakan terdapat dari warnet,” ujar Sugiarto, selaku Sekretaris Satpol PP Siantar.
Namun demikian, pihaknya tidak langsung memberi hukuman secara kekerasan. Melainkan dengan memberi hormat kepada bendera merah putih dan menyanyikan lagu Indonesia Raya.
“Ada cara unik yang digunakan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Siantar untuk memberi efek jera para pelajar, agar tidak ke warnet saat jam pelajaran atau sepulang dari sekolah.” Ujarnya.
Seperti hari ini, Senin (26/8/2019), personil Satpol PP kembali mengamankan puluhan pelajar yang bolos dari sekolah. Dari razia kali ini, bukan berkurang, justru bertambah mencapai 114 pelajar.
“Pelajar yang terjaring razia kali ini berjenjang. Ada SMP, SMA dan SMK. Diantaranya 25 pelajar tingkat SMA dan 21 pelajar SMP dan SMK terjaring sebanyak 68 orang. Keseluruhan siswa yang terjaring razia dari warnet jalan Kartini dan Pasar Horas. Selain dari sekolah swasta, dari sekolah negeri juga ada yang terjaring razia. Dan untuk razia kali ini, sejak hari Jumat dan akan terus berkelanjutan sampai batas waktu yang tida ditentukan,” jelasnya.
Untuk para siswa yang terjaring razia, pihak Satpol PP melakukan pembinaan, lalu didata dan membuat surat pernyataan. Setelah didata, pihak Satpol PP memberikan konseling, agar menggunakan waktu belajar di sekolah dengan baik.
“Guru-guru mereka kita panggil. Kita minta kepada guru harus melakukan pengawasan berkelanjutan,” ungkapnya.
Lanjut Sugiarto, razia ini bertujuan untuk mengontrol jam belajar anak sekolah, baik untuk level menengah (SMP) maupun atas (SMA/SMK).
“Upaya persuasif, edukatif dan pengawasannya akan terus dilakukan dengan bekerjasama berbagai pihak. Kami senantiasa akan mengawasi, dimana saja tempat berkumpulnya anak-anak tersebut. Hal ini yang harus kita awasi terus selama jam sekolah. Saya harap, tidak ada yang bolos, karena kita akan terus melakukan pengawasan dan monitoring,” pungkasnya. (red)