BeritaTapanuli.com, Taput – Sebanyak 25 KK warga di Desa Silantom Tonga, Kecamatan Pangaribuan, Kab. Tapanuli Utara (Taput), Sumatera Utara (Sumut), mengeluhkan pengalokasian Dana Desa di wilayah itu.
Bagaimana tidak, penganggaran dana desa untuk jalan pertanian mengakibatkan sawah menanam padi terancam gagal dikelola masyarakat.
Apalagi material pembukaan jalan dibuang begitu saja oleh pemborong yang juga disinyalir ditangani oleh kepala desa setempat.
Akibatnya, drainase satu-satunya untuk mengairi sawah warga sebanyak 25 Kepala Keluarga tersebut tertutup material jalan.
Ironisnya, pengerjaan tersebut dikerjakan seperti siluman tanpa ada plang proyek di lokasi sebagai bentuk transparansi anggaran, meski dialokasikan dari dana desa.
Sementara BPD setempat bersama warga dan Pjs sekretaris desa saat ditemui di lokasi Selasa (10/11/2020), juga membenarkan tertutupnya drainase diakibatkan pengerjaan jalan tani.
Ia juga menjelaskan, sampai saat ini solusi penyelesaian atas kerusakan sawah belum ada, selain swadaya masyarakat.
“Boama dohononku amang adongdo atasan ku, Kades, sahat nuaeng dangadong dope solusi selain swadaya masyarakat (apa mau saya bilang pak ada atasan ku kepala desa, sampai saat ini belum ada kebijakan)” Jelas Pjs Sekdes tersebut.
Amatan di lokasi, kebijakan pembukaan jalan tani terkesan dipaksakan, apalagi medan objek berada di bagian tebing drainase sawah, yang seharusnya untuk kepentingan warga justru berbanding terbalik.
Ditambah lagi, kondisi saat ini akan masuk pada tahapan tanam, mulai dari pembajakan hingga penyemaian padi tidak bisa dilakukan warga.
Awak media juga, turut menyaksikan swadaya warga di dampingi BPD setempat, dan sekretaris desa terlihat bersama warga mengurai material jalan yang menutupi saluran air persawahan.
Sayangnya hingga berita ini diturunkan kepala desa setempat belum berhasil di konfirmasi. (R)