Program Rumah Murah Jokowi Diduga Asal Jadi, Satu Komplek Perumahan Ngeluh Banjir

  • Whatsapp

BeritaTapanuli.com, Pandan – Program rumah murah yang digagas pemerintah pusat dengan subsidi atau sebutan Rumah Murah Jokowi kini menuai kekecewaan konsumen.

Bagaimana tidak, rumah baru ditempati hingga 3 tahun, sejak tahun 2017 sudah tidak layak huni lagi dan selalu langganan banjir.

Hal ini, disesalkan sejumlah konsumen perumahan, termasuk penghuni Komplek C, di perumahan Diponegoro Residence, yang beralamat di Jalan Kolonel Bangun Siregar, Desa Sitio-Tio, Kecamatan Pandan, Kab. Tapanuli Tengah.

Kekecewaan warga perumahan tersebut, diluapkan warga kepada awak media ini, saat ditemui Sabtu pagi (2/10/2020).

Warga yang ditemui di lokasi mengaku boru Sitompul, diamini tetangganya, mereka mengaku sangat kecewa, lantaran bangunan rumah mereka sudah retak, banjir. Begitu juga dengan drainase disekitar perumahan yang dinilai terlalu kecil.

Baca juga  Akhirnya Polres Tapteng, Tangkap Pelaku Jambret HP dari Tempat Hiburan

“Nyesal juga ngambil perumahan di sini, namun mau gimana lagi bang, awak butuh, kebetulan waktu itu kan murah, tapi harusnya pengembang bertanggung jawab membantu kami, apalagi setiap hujan banjir, terakhir ini tadi malam ada tanggung jebol.” Ucapnya.

Terlihat juga di lokasi tanggul yang dibangun swadaya oleh warga, berakhir jebol akibat debit air hujan di pematang sawah.

“Tembok ini pernah kami usulkan dibuat pengembang, namun gak dihiraukan.” Sesal warga.

“Dulu juga waktu ini belum ditembok, setiap datang hujan selalu banjir, pernah berapa lama sejak kami tembok sudah tidak banjir, harusnya ini menjadi perhatian pengembang.” Harap warga tersebut.

Baca juga  Hadiri Konfercab dan Pelantikan Ketua DPC GAMKI Tapteng, Bakhtiar: Tapteng Miniatur Kerukunan Antar Ummat Beragama

Sementara itu, bangunan rumah tipe 36, yang diperkirakan ratusan rumah itu, terlihat sudah ditinggikan meski baru ditempati, warga mengaku demi menghindari banjir.

Selain banjir, ternyata rumah yang dibangun di hamparan sawah itu, kini tak sedikit mengalami retak.

Warga berharap, pengembang seharusnya dapat memperhatikan kembali apa yang sebelumnya mereka bangun.

Sehingga dapat meringankan beban warga termasuk pembangunan tanggul demi meminimalisir banjir.

Terpisah pihak pengembang, Perumahan Diponegoro Residence, hingga berita ini dirilis belum berhasil dikonfirmasi. (R)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan