BeritaTapanuli.com, Taput – Operasi penebangan pohon pinus di wilayah Desa Silantom Julu Kecamatan Pangaribuan, Taput, kembali meresahkan warga.
Bagaimana tidak, pohon pinus yang awalnya tumbuh di lahan kosong lalu dimanfaatkan warga sekitar untuk menanam kulit manis, kopi dan beberapa tanaman pisang justru berujung pemangkasan secara sepihak.
Salah seorang warga bermarga Simatupang, di desa Silantom Julu, kepada awak media, Minggu (6/12), mengisahkan, lahan yang sebelumnya ia tanami justru rusak setelah penebang pohon pinus milik salah satu pengusaha menebang pohon hingga tidak mengindahkan tanaman di sekitar lokasi.
Padahal, menurutnya, adapun kesepakatan bersama dalam melepas tanah tersebut menjadi tanah desa dari pihak kehutanan, menjadi milik warga desa.
Namun, sekaitan dengan sejumlah pohon yang berada di sekitar lahan masing masing, bukanlah bagian dari kesepakatan bersama, meski dijanjikan akan mendapatkan ganti rugi.
Akibat kerusakan tersebut, ia pun berharap adanya ganti rugi sekaligus merasa keberatan.
Sementara itu, tim media beritatapanuli.com, mencoba melakukan konfirmasi dengan kepala desa Silantom Julu, K. Siregar, perihal pembabatan pohon pinus tersebut, mengaku sebelumnya telah melakukan rapat dengan masyarakat desa.
Kades tersebut mengaku, telah membuat kesepakatan, bahwa kepada mereka yang pada awalnya memiliki lahan maka akan diberikan ganti rugi seadanya.
Sementara untuk hasil hutan berupa pohon pinus menjadi kesepakatan bersama untuk masuk ke kas bersama.
Namun, sejumlah petani yang tidak berdaya terkesan tidak iklas. Apalagi, para pemotong pohon terkesan dengan leluasa, hingga merugikan sejumlah petani yang berada disekitaran lokasi hutan pinus.
Hal yang sama juga disampaikan warga yang enggan memberikan namanya di sebutkan, mengaku sangat kecewa dan keberatan, lantaran lahan yang sebelumnya pernah ia gunakan menanam kulit manis sehubungan di lokasi kebunnya.
Namun, belum membuahkan hasil harus ia relakan tergilas oleh truk-truk bak monster yang digunakan untuk mengangkut hasil hutan tersebut.
Terkait, pihak pengusaha atau pemotong balik tidak berhasil dikonfirmasi, terkait aksi pembalakan tersebut. Sementara kru truk terkesan enggan berkomentar.
Terpisah, pihak polsek Pangaribuan, ketika di konfirmasi seputar aksi penebangan pinus yang terjadi di wilayah kecamatan Pangaribuan juga belum berhasil dikonfirmasi.
Demikian juga pihak kehutanan KPH Tarutung, hingga berita ini diterbitkan, belum juga berhasil dikonfirmasi. (Red)
Tonton kerusakan pertanian, klik di sini