BeritaTapanuli.com – Beberapa hari ini, kabar Prima Simamora, pelajar SMP, warga Dusun IV Desa Simpang III Lae Bingkai, Kecamatan Sirandorung, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Sumatera Utara (Sumut), menjadi buah bibir masyarakat.
Pasalnya, masyarakat dibawa dalam pembahasan ‘disembunyikan Homang’. Lantas apakah maksudnya sosok ‘Homang’?
Mengutip dari berbagai sumber, ‘Homang’ disebut-sebut sosok mahluk gaib menyerupai manusia berbadan besar namun memiliki kekuatan hipnotis yang dapat mengosongkan pemikiran mangsanya.
Biasanya targetnya adalah manusia yang ketika beperian ke hutan dan lengah atau berpikiran kosong akan mudah dibawa kendali homang.
Kata Homang pun bahkan bukan hal yang baru di kalangan suku Batak, namun seiring berjalannya waktu ke arah modrenisasi sosok mahluk tersebut kini seolah seperti cerita mitos yang tak dapat di buktikan.
Lebih dari itu, pembahasan Homang kini hanya cerita rakyat dan juga mitos yang masih terus dipercaya masyarakat.
Sebab salah satunya, tentang makhluk tersebut diyakini yang suka menculik dan menggoda manusia.
Sebagai salah satu contoh di Kabupaten Tapanuli Utara, tepatnya di Desa Silantom Julu, salah seorang warga pernah di repotkan dalam pencarian seorang laki-laki hingga 3 hari 3 malam.
Kala itu, ia pergi mencari bambu lemang, namun tidak pulang pulang hingga keluarga panik dan melakukan pencarian.
Diakhir pencarian, warga pun melibatkan paranormal hingga berhasil menemukan pria tersebut dalam kondisi kusam.
Kepada warga, korban juga mengaku seperti melakukan petualangan, dibawa kendali mahluk yang tak dapat ia jelaskan lebih rinci.
Kembali ke pembahasan Homang tadi, Homang ini disebut-sebut mungkin lebih mirip seperti Bigfoot, atau makhluk raksasa yang suka menampakkan diri kepada manusia.
Menurut sebagian orang, Homang ini sangatlah mirip dengan manusia. Hanya saja, tampilan luarnya lebih menyeramkan.
Ia mempunyai tubuh yang besar serta dapat berubah wujud mirip manusia, kera dan kingkong dengan rambut panjang, mata besar dan merah, wajah seram, gigi tajam, dan hampir semua tubuhnya dipenuhi bulu-bulu. Bahkan, suara manusia pun dapat ditiru.
Suka menyesatkan manusia
Melansir tagar.id, makhluk ini biasanya tinggal di pedalaman hutan-hutan yang ada di Tapanuli. Jika ada yang sedang berteriak memanggil nama seseorang di dalam hutan, Homang ini akan memberikan jawaban kepada yang orang tersebut.
Namun, semakin orang tersebut mendekati asal suara, suara akan semakin jauh sehingga mereka perlahan akhirnya masuk ke dalam hutan dan tak tau jalan untuk pulang.
Makanya, sampai sekarang, di Sumatera Utara sudah menjadi pantangan bagi warga sekitar, ketika sanak saudara ketinggalan di hutan, tidak diperbolehkan untuk menyebutkan namanya, menghindari tiruan yang akan dilakukan Homang.
Orang yang hilang akan susah sekali ditemukan
Homang dikenal sebagai makhluk pemakan daging dan juga tumbuhan. Sifat jahil yang menempel pada dirinya membuat manusia bisa saja lupa diri kalau sudah masuk ke dalam hutan.
Tak hanya menyesatkan, kalau seseorang sudah hilang, maka menemukannya kembali adalah hal yang sangat susah. Hal ini terjadi, karena saat sudah diculik oleh Homang, orang yang hilang tersebut tak akan terlihat oleh mata telanjang, meskipun posisinya berada di depan mata.
Saat ada orang hilang dan tidak ditemukan, maka orang Tapanuli akan menyebutnya sebagai dililuhon homang atau disesatkan oleh Homang.
Disesatkan Homang ini bukan sekali dua kali terjadi, tetapi sudah sering. Ada di antara mereka yang berhasil pulang kembali ke rumah. Saat disesatkan, Homang akan memberikan pilihan kepada korbannya. Pertama, ia akan mengizinkan si korban untuk tinggal bersamanya di hutan itu.
Kedua, jika korban ingin pulang, maka Homang akan menunjukkan ciri-ciri jalan saja, serta tak boleh menoleh ke belakang. Jika perintah tersebut dilanggar, maka manusia itu akan tersesat selamanya di hutan atau menjadi linglung alias gila.
Lalu bagaimana homang bisa berbicara dan memberikan instruksi pada korbannya? Nah, mengenai hal ini masih tidak diketahui. Namun, sebagian masyarakat Tapanuli percaya bahwa Homang akan berbicara dengan mangsanya melalui komunikasi pikiran.
Korban akan mengerti perintah Homang apabila Homang mengatakan sesuatu melalui pikirannya. Homang mungkin punya daya bicara telepati.
Keberadaan Homang ini memang tak pernah bisa dibuktikan dengan jelas, hanya melalui cerita dari mulut ke mulut saja. Ia sama saja seperti Yeti, Bigfoot, Yowie, serta beberapa cerita tentang makhluk penjaga hutan mengerikan yang datang dari berbagai negara.
Seiring cerita tersebut belakangan ini Viral seorang anak laki-laki di Dusun IV Desa Simpang III Lae Bingkai, Kecamatan Sirandorung, Kabupaten Tapanuli Tengah dikabarkan hilang. Namun setelah 5 Hari,tepatnya Sabtu (3/7) anak tersebut ditemukan.
Informasi hilangnya Prima Simamora (15) Dusun IV Desa Simpang III Lae Bingkai, Kecamatan Sirandorung itu diposting oleh pemilik akun Facebook Tunas Harapan Bangsa Sirandorung.
“Telah hilang PRIMA SIMAMORA (lulusan kelas 9 SMP THB Sirandorung 2021), menghilang sejak 4 hari yang lalu. Dia terakhir berada di sekitar gunung (kebun karet/durian) Desa Simpang Tiga Laebingke, Kec. Sirandorung.
Jika ada yang mengetahui keberadaannya supaya menghubungi keluarganya, atau bisa melalui no berikut : 08116057151 Terimakasih” demikian dipostingnya.
Postingan tersebut pun viral dan menjadi pembicaraan di sejumlah warga di Tapanuli Tengah. Prima Simamora, dilaporkan hilang saat mencari buah durian bersama orangtuanya beserta tiga orang adiknya pada, Senin (28/6/2021) malam pukul 23.30 WIB.
Selanjutnya upaya pencarian pun dilakukan oleh personil Polsek Manduamas, bersama masyarakat dan juga keluarga. Pencarian, dipimpin langsung oleh Kanit Intelkam Polsek Manduamas, Ipda AP. Limbong.
Sebelumnya pencarian juga dilakukan di Bukit Parmasinan Dusun IV Desa Simpang III Lae Bingkai Kecamatan Sirandorung, yang berjarak kurang lebih lima kilometer dengan jarak tempuh 2 jam perjalanan dengan berjalan kaki.
Selain melibatkan kepolisian dan warga, pencarian terhadap Prima pun melibatkan paranormal. Prima pun akhirnya ditemukan pada Sabtu (3/6) siang sekitar pukul 13.00 WIB dalam keadaan selamat.
Penemuan Prima Simamora pun diposting oleh pemilik akun Facebook Tunas Harapan Bangsa Sirandorung.
“Alhamdulillah/Puji Tuhan. PRIMA SIMAMORA yang menghilang 5 hari lalu telah ditemukan siang ini sekitar pkl 13.00 WIB, Sabtu 03/07/2021. Ditemukan dibalik gunung, dalam keadaan sehat. Secara mistis, orang pintar/para normal mengatakan bahwa PRIMA disembunyikan “Homang”. Terimakasih kepada semua pihak yang telah turut membantu dan berperan menemukan Prima.”tulisnya.
Bagi masyarakat di sana, Homang disebut hantu hutan yang diyakini gemar menyesatkan orang sehingga hilang secara misterius. Sosoknya digambarkan tinggi-besar, berbulu panjang sekujur tubuh, telapak kaki terbalik, bergigi tajam, dan bermata bundar merah dengan sorot tajam. Berdasar deskripsi ini, kira-kira wujud homang itu seperti manusia prasejarah yang hidup di gua-gua hutan.
Kapolsek Manduamas, Iptu Kuson Butar-butar kepada wartawan membenarkan Prima Simamora yang diketahui masih pelajar SMP sudah ditemukan. (Red)