Pasca Viral, Awaluddin Rao Akhirnya Minta Maaf Ke Polisi

  • Whatsapp

BeritaTapanuli.com – Pria yang mengaku tertusuk pena hingga berdarah-darah di posko PPKM Darurat Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) akhirnya mendatangi Polresta Padang, Minggu (18/7/2021).

Kedatangan pria bernama Awalludin Rao sekaligus mantan Wakil Ketua DPRD Kab. Tapteng itu untuk meminta maaf kepada seluruh petugas yang ada di lokasi Pos Sekat Lubuk Paraku, di jalan utama Padang-Solok.

Pasalnya, ia mengaku sadar dan salah dalam membuat konten video di saat terjadinya insiden pada dirinya.

“Saya datang ke sini dengan kesadaran sendiri terkait perilaku saya yang ada dalam video yang beredar,” katanya sesuai dikutip dari sumbar.suara.com

Bahkan ia menyebut tidak berniat untuk menjelek-jelekkan institusi kepolisian. Dia mendukung penuh kepolisian untuk menjalankan tugas-tugasnya dalam hal bertugas di pos penyekatan. Dan mengaku tidak akan mengulangi perbuatannya.

“Saya kira, bagi diri saya ini merupakan permohonan maaf kepada institusi kepolisian,” katanya.

Baca juga  Dua Pria "Palak" Sejoli di Tempat Wisata, Sibolga, "Diam Klian Serahkan Barang"

“Kedatangan saya ke sini adalah atas kesadaran saya sendiri dan tanpa ada paksaan,” imbuhnya.

“Saya juga minta maaf atas viralnya video tersebut sehingga mengganggu konsentrasi atau menambah kerja dari petugas,” tuturnya lagi.

Hal yang sama juga ditayangkan di Stasiun Televisi Nasional dari laman you tube Awaluddin Rao, menyebut klarifikasi bukan ditusuk matanya seperti pengakuannya di video viralnya.

Untuk diketahui, video pria dengan wajah berlumuran darah viral di sosial media (medsos) Facebook hingga tersebar di sejumlah grup WhatsApp, Sabtu (17/7/2021).

Dalam video yang beredar, wajah pria itu yang diketahui merupakan Awaluddin Rao mantan anggota  DPRD Tapanuli Tengah tampak berdarah-darah.

Dia mengaku tertusuk pena saat berada di Pos penyekatan PPKM Darurat di perbatasan Kota Padang dan Kabupaten Solok.

Dalam rekaman video, pria itu mengaku keluar dari Kota Padang untuk melihat truk miliknya yang terbalik. Lantas, dia melapor ke petugas pos PPKM untuk keluar dan akan kembali ke Padang.

Baca juga  Sat Reskrim Polres Sibolga Bekuk Pencurian, Uangnya Dibagi Bagikan ke Ibu Ibu

“Tidak lebih dari setengah jam (lokasi truknya yang terbalik). Sampai di sini ketika saya mau balik ke rumah, saya dihambat. Ditanyanya sama siapa tadi melapor, namun saya lupa, karena begitu banyak petugasnya,” katanya.

“Akhirnya saya didorong pak, saya megang pena pak. Tertusuk ke mata saya, sudah buta pak,” sebutnya lagi.
Selain itu, pria itu juga menyebutkan nama komandan Pos PPKM perbatasan Padang-Solok saat itu.

“Ini komandannya disini pak Nesmon pak. Banyak lagi yang lain-lain. Semua aparat,” katanya.

Pria juga bersumpah bahwa dirinya didorong oleh petugas sehingga matanya tertusuk pena.

“Demi Allah, demi Rasulullah SAW. Didorongkan oleh anggota pak Nesmon. Mata saya buta. Masuk pena satu pak. Ini darahnya semua pak,” sambil memperlihatkan tangannya berlumuran darah.  (***)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan