BeritaTapanuli.com, Sport – Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang berujung petaka. Dikabarkan 128 para suporter dan, 2 dari Polisi tewas, Sabtu (1/10/2022) malam.
Peristiwa naas itu pun viral baik di media sosial dan televisi nasional. Hingga menyita perhatian Presiden Joko Widodo.
Kerusuhan mengerikan dikabarkan terjadi dalam laga lanjutan sepakbola Liga Indonesia di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jatim, Sabtu (1/10/2022) malam.
Awalnya, ratusan suporter terlibat bentrok seusai menyaksikan laga derbi Jatim yang mempertemukan tuan rumah Arema FC vs Persebaya Surabaya.
Awalnya kabar menyebut sekitar 40 orang meninggal. Namun berlanjut mencapai 60 orang hingga Minggu (2/10/2022) dinihari dan saat ini dilaporkan sekitar 128 jiwa.
Diduga buntut kekalahan 2-3 tuan rumah atas tim tamu Persebaya, ribuan suporter langsung menyerbu ke lapangan.
Suporter yang kecewa kemudian melampiaskan amarah dengan merusak pagar dan tribun stadion, hingga situasi makin tak terkendali.
Polisi terpaksa menembakkan gas air mata untuk menghalau massa yang kian beringas.
Akibatnya, puluhan suporter bertumbangan diterjang semprotan gas air mata. Mereka pun terkapar tak berdaya.
Ada yang pingsan, ada pula laporan yang menyebut mereka meninggal dunia karena kekurangan oksigen. Dalam situasi kalut dan berjatuhan, sebagian dilaporkan terinjak-injak.
Kabar tragedi mengerikan itu diunggah akun twitter Tio Nugroho @t10nugroho bahkan menyebut ada 60 suporter meninggal dunia akibat kerusuhan Kanjuruhan itu hingga pukul 01.00 WIB.
“Korban meninggal sudah 60 orang hingga pukul 01.00 WIB. Kemungkinan masih bisa bertambah karena kapasitas RS tidak mampu menampung, banyak korban (kebanyakan terkena gas air mata) yang tidak bisa mendapatkan penanganan saat ini, kita doakan bersama ya guys,” tulisnya di akun Twitternya, Minggu (2/10/2022) dini hari.
Informasi yang berkembang, selain fasilitas stadion, mobil polisi juga dibakar massa. Gambar mobil aparat terguling di jalan dekat stadion juga beredar luas.
Sementara, dari puluhan korban meninggal, dua di antaranya disebut dari kalangan aparat.
Mereka dilaporkan bernama Brigadir Andik dan Briptu Fajar yang bertugas di Polres Trenggalek. Selain korban jiwa, 100 orang juga dikabarkan mengalami luka-luka dan kini dirawat di sejumlah rumah sakit.
Selain korban jiwa, rilis tersebut juga menunjukkan sejumlah material mengalami kerusakan. Dari pihak kepolisian, dua unit mobil rantis mengalami kerusakan.
Sementara dari pihak Arema, pagar stadion Kanjuruhan rusak dan lampu stadion padam. Meski begitu, belum ada pernyataan resmi dari pihak kepolisian terkait rilis yang telah beredar.
Sementara itu, melalui akun twitter @Persebayaofficial Persebaya Surabaya mengucapkan belasungkawa.
“Keluarga besar Persebaya turut berdukacita sedalam-dalamnya atas jatuhnya korban jiwa setelah laga Arema FC vs Persebaya. Tidak ada satupun nyawa yang sepadan dengan sepak bola. Alfatihah untuk para korban Dan semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan,” cuitnya.
Akun ini juga mengonfirmasi bahwa tim Persebaya sudah berhasil di evakuasi menggunakan Baracuda dan sudah dalam perjalanan menuju Surabaya dengan aman.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada konfirmasi dari pihak kepolisian maupun panitia pelaksana pertandingan.(*)