Mantan Wakil DPRD Tapteng Ngaku Matanya Tertusuk Pena, Ini Bantahan Polisi

  • Whatsapp

BeritaTapanuli.com – Kepolisian Sektor Lubuk Kilangan, Padang, Sumatera Barat, menepis tuduhan telah bertindak represif terhadap seorang laki-laki di pos penyekatan wilayah Lubuk Paraku.

Polisi pun menegaskan video viral itu tidak benar.

“Tidak benar ada tindakan represif dalam kejadian itu, kami menyayangkan video yang viral seolah-olah kami telah melakukan tindakan (represif),” kata Kepala Kepolisian Sektor Lubuk Kilangan AKP Lija Nesmon, dilansir Antara, Minggu (18/7).

Nesmon mengatakan video tersebut tidak menayangkan kejadian secara utuh sehingga menimbulkan pengertian yang keliru di tengah masyarakat. Menurutnya, pria dalam video itu tidak mau menunjukkan e-KTP saat diperiksa petugas.

“Ketika kami tanya petugas mana, ia mengaku lupa, ketika diminta kartu tanda penduduk (KTP)-nya, ia tidak mau menunjukkan,” katanya.

Nesmon juga mengaku petugas mengantarkan pria itu ke rumah sakit. Dia menyebut petugas bekerja secara humanis di lapangan.

“Dalam video yang viral, sang pengemudi juga mengaku telah ditusuk dan matanya menjadi buta, padahal luka terjadi di bagian pelipis dan kami yang mengantarkannya ke rumah sakit,” jelasnya.

Baca juga  Tepati Janji, Jokowi datang ke Sibolga Resmikan Pelabuhan

Oleh karena itu, ia sangat menyayangkan video tersebut viral di media sosial karena dinilai tidak utuh dan lengkap sehingga memberikan stigma kepada petugas. “Padahal petugas gabungan telah bekerja secara ekstra di pos penyekatan dan tegas dengan mengedepankan sikap humanis,” pungkas Nesmon.

Sebelumnya, seorang pria mengaku mengalami tindakan represif dari petugas PPKM. Ternyata merupakan mantan wakil ketua DPRD Kab. Tapteng yang kini menjadi viral.

Diketahui dalam video merupakan mantan Anggota DPRD Kabupaten Tapteng, Sumatra Utara (Sumut), bernama Awaluddin Rao.

Dalam video berdurasi 2 menit 7 detik itu, Awaluddin Rao menceritakan kronologi kejadian itu.

“Ini proses penyekatan di Solok, antara batas Padang dengan Solok. Kebetulan saya baru lewat. Baru mutar pak melihat truk kita yang terbalik di sana,” kata Awaluddin Rao yang terdengar dalam video.

“Saya tadi mau melapor ke sini pak, mau keluar. Saya mau balik ke Padang. Rumah saya di Padang tidak lebih dari setengah jam. Sampai di sini saya mau balik lagi ke rumah, dihambat,” lanjutnya menerangkan.

Baca juga  Polres Sibolga bersama TNI dan Pemko Gelar Operasi Yustisi

Dia pun mengaku sudah lupa kepada siapa (petugas) tadinya ia melapor, karena banyak petugas di lokasi penyekatan tersebut.

“Akhirnya saya didorong pak, saya megang pena. Tertusuk ke mata saya (kiri), udah buta pak,” ungkap mantan Wakil Ketua DPRD Tapteng itu.

“Saya tidak berbohong. Demi Allah, didorongkan saya supaya masuk. Masuk pena satu pak. Ini darahnya semua pak,” ungkap Awaluddin Rao.

“Saya tidak keluar kota, masih dalam Kota Padang pak, ndak lewat perbatasan pak,” sambungnya menjelaskan.

“Dan tadi saya mau keluar, melapor di sini pak. Tapi saya nggak ingat sama siapa di antara yang banyak ini pak,” katanya.

Sementara itu, Awaluddin Rao, kemudian melakukan klarifikasi perihal penyebaran video tersebut.

Ia mengaku benar melakukan video tersebut namun tidak menyebarkan.

Namun ia juga tidak menyangkal isi video tersebut adalah benar.  (*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan