BeritaTapanuli.com, Tapteng – Kabar kematian salah satu warga di Kecamatan Pandan, Tapanuli Tengah, Sumatra Utara menuai pro dan kontra.
Adalah warga bernama Poniman (67) dikabarkan meninggal dunia diduga karena COVID-19.
Akibat kabar tersebut suasana di rumah duka sempat ramai dan menarik perhatian warga sekitar.
Tidak sedikit masyarakat terlihat memadati lokasi. Bahkan, sempat terjadi ketegangan antara keluarga dan petugas medis
Ari Wardana, anak Poniman membantah kabar tersebut. Kematian ayahnya bukan disebabkan COVID-19.
Tudingan dari salah satu petugas medis di rumah sakit juga ditepis pihak keluarga.
“Ayah saya tidak kenak COVID-19. Tega kali mereka menuduh ayah saya meninggal karena COVID,” jelas Ari Wardana saat ditemui, Jumat (16/7/2021).
Ketegangan juga berlanjut dengan petugas medis. Jenazah Poniman yang hendak dibawa ke rumah sakit ditolak tegas pihak keluarga.
Dikatakan Ari Wardana, ayahnya sakit sejak dua minggu sebelum meninggal dunia pada Jumat sore.
Poniman diakui keluarga memiliki riwayat asam lambung. Penyakit itu (asam lambung) sudah dialami sejak lama.
“Karena asam lambung itu, sesak nafas nya pun timbul, itupun sesekali,” katanya.
Ari Wardana mengatakan, Poniman mengeluhkan sesak nafas pada hari Sabtu (10/7/2021). Akibatnya pihak keluarga memutuskan untuk membawa ke rumah sakit.
Di rumah sakit, Poniman dibawa ke ruang IGD dan mendapat bantuan oksigen.
“Sabtu siang kami bawa ke rumah sakit, tapi nggak rawat inap. Dokter juga memperbolehkan kami pulang,” tambahnya.
Sementara kata Ari Wardana, dari pemeriksaan yang dilakukan, Dokter menyebut ada bakteri di dalam paru-paru.
Sesak nafas yang dialami ayah nya pun kambuh setelah pulang dari rumah sakit.
“Sabtu (malam) kami bawa lagi ke rumah sakit, rencananya mau rawat inap, tapi kata Dokter nggak ada lagi ruangan, jadi disarankan untuk dirujuk ke rumah sakit Sibolga,” jelasnya.
“Dokter juga bilang kalau mengeluarkan surat rujukan, agak lama prosesnya,” tambah Ari Wardana.
Melihat kondisi itu, pihak keluarga pun memutuskan untuk melakukan perawatan di rumah.
Poniman sempat dirawat selama satu minggu oleh keluarga.
“Tadi kami bawa ke rumah sakit sekira pukul 17.00 WIB. Sampai di rumah sakit memang sudah meninggal dunia makanya kami bawa ke rumah,” jelas Ari Wardana.
Ari Wardana mengaku, ayahnya pernah bekerja sebagai supir ke luar kota. Namun pekerjaan itu sudah lama ditinggalkan.
Poniman juga diakui pihak keluarga tidak memiliki riwayat melakukan perjalanan ke luar kota.
“Sudah 20 tahun nggak bawa mobil ke luar kota. Kalau pun keluar cuma ke kedai kopi di sekitaran rumah,” jelasnya.
Sementara itu, terpantau, saat ini jenazah Poniman disemayamkan di rumah duka. Penguburan rencananya akan dilakukan oleh pihak keluarga.
“Sabtu pagi rencana nya akan dikebumikan,” kata Ari Wardana didampingi keluarga.
Hingga berita ini diterbitkan, konfirmasi belum berhasil dilakukan kepada pihak rumah sakit terkait kabar kematian Poniman. (R)