BeritaTapanuli.com, Labuhanbatu – Kasus Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) di Hari Kemerdekaan RI yang dialami Koko Ardiansyah ternyata berbuntut panjang.
Pemuda yang tergolong pintar ini, bahkan sempat dinyatakan lolos seleksi, pemuda asal Bilah Barat, Labuhanbatu, Sumatera Utara. Namun, ia harus merelakan mimpinya pupus menjadi anggota Paskibra Kabupaten Labuhanbatu karena mendadak digantikan anak pejabat Pemkab Labuhanbatu.
Peristiwa inipun seketika viral, apalagi ia yang menceritakan kisahnya disaat seleksi yang dinyatakan lolos.
Bercita-cita menjadi TNI, Koko mengaku kecewa. Padahal ia berharap lewat jalur paskibraka jalan mulus atas cita-citanya bisa terwujud.
Sehingga, kekecewaan Koko ternyata menyita perhatian publik, hingga kemudian mengundang simpati berbagai kalangan.
Salah satunya dari Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi. Koko bahkan berkesempatan melakukan video call dengan Imam Nahrawi selama sekitar satu menit.
Dalam kesempatan itu, Koko diberi semangat oleh Menpora dan menjanjikan segera menindaklanjuti kasus yang dialaminya.
“Saya tadi ditelepon langsung Pak Menpora. Senang rasanya, saya dapat motivasi untuk tidak takut lagi. Kata Pak Menpora, pemerintah sedang meninaklanjuti masalah ini,” kata Koko ditemui di rumahnya di Bilah Barat, Labuhanbatu, Kamis (15/8/2019).
Mendapat dukungan dari Menpora, Koko pun kembali bersemangat. Harapannya untuk bisa mendapatkan sertifikat Paskibra agar bisa mendaftar jadi anggota TNI pun bangkit lagi.
Tak hanya Menpora Imam Nahrawi, dukungan juga datang dari Ketua DPRD Labuhanbatu, Dahlan Bukhari.
Dia bertandang langsung ke rumah orang tua siswa SMK Negeri 2 Labuhanbatu di Bilah Barat. Kedatangan Dahlan untuk memberikan semangat dan dukungan kepada Koko agar tetap tegar menghadapi masalah yang menderanya.
“Saya memberikan dorongan dan motivasi kepada Koko supaya tetap semangat atas kondisi yang dialaminya. Supaya Koko ini tetap bisa berbuat lah untuk Labuhanbatu ke depan dengan semangatnya untuk membawa nama baik Labuhanbatu,” katanya.
Dahlan mengaku bangga dengan Koko yang ternyata siswa berprestasi dalam bidang olahraga voli. “Saya bangga dengan prestasi Koko ini, karena ternyata dia itu siswa berprestasi,” ucapnya.
Dalam dekat ini, Dahlan berjanji akan menanyakan kepada pihak terkait terutama kepala Dispora Labuhanbatu soal penyeleksian anggota Paskibraka. “Saya berharap pristiwa seperti ini jangan terulang lagi karena memalukan nama daerah,” katanya.
Berdasarkan curhatan Koko yang unggah di media sosial dan menjadi viral terungkap bahwa dia sudah dinyatakan lolos sebagai anggota Paskibraka dengan nomor urut 29. Sebelumnya, Koko sudah mengikuti tahap seleksi mulai tahap seleksi baris berbaris, fisik hingga dinyatakan lolos menjadi anggota paskibraka.
Tak hanya itu, Koko juga mengaku bahwa dirinya sempat mengikuti tahap pengukuran baju seragam. Namun, saat karantian namanya tiba-tiba tidak ada dan digantikan orang lain.
Belakangan Koko akhirnya mengetahui bahwa dirinya digantikan oleh pemuda lainnya yang diketahui anak pejabat tanpa mengikuti tahap seleksi seperti calon anggota Paskibra lainnya.
“Kalau memang mengantikan saya, gantikan saya dengan orang yang lebih layak daripada saya. Jangan dengan orang yang tidak pernah ikut seleksi namun tiba-tiba ikut karantina,” ungkap Koko dalam video tersebut.
Koko kemudian meralat pernyataannya tersebut usai bertemu dengan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Labuhanbatu. Koko menjelaskan bahwa anggota Paskibra yang menggantikanya adalah orang yang tidak lulus dalam seleksi Paskibraka tingkat provinsi.
Melalui video yang kembali diunggah di media sosial, Koko menyampaikan permintaan maaf kepada Dispora terkait situasi yang tengah berkembang saat ini pasca-video pertama beredar. (BT)