BeritaTapanuli.com, Sibolga – Kebakaran perbukitan di Sibolga kembali terulang.
Kali ini adalah yang ketiga kalinya, yakni Bukit Parombunan di Kelurahan Aek Parombunan, Kecamatan Sibolga Selatan, Kota Sibolga, Sumatera Utara (Sumut).
Peristiwa ketiga itu terjadi pada Minggu malam (28/2) sekira pukul 19.15 WIB.
“Api yang membakar bukit Parombunan di wilayah Jalan Walet itu berhasil dipadamkan dalam 25 menit kemudian,” kata Kasubbag Humas Polres Sibolga, Iptu R Sormin dalam keterangannya kepada wartawan.
Sormin mengaku, pihak kepolisian dari Polres Sibolga dan Polsek Sibolga Selatan masih menyelidiki penyebab kebakaran.
Sementara korban jiwa maupun dampak kerugian lainnya tidak ada yang timbul kepada masyarakat ataupun petugas dalam peristiwa itu.
“Yang terbakar cuma lahan perbukitan yang ditumbuhi semak belukar, ilalang dan pepohonan, yang luasnya diperkirakan sekitar setengah hektar,” tuturnya.
Sementara dalam upaya pemadaman kebakaran itu sebelumnya beber Sormin, pihak pemadam kebakaran (Damkar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemerintah Kota (Pemkot) Sibolga menerjunkan sedikitnya 4 unit mobil Damkar ke lokasi.
Namun karena lokasi kebakaran bwrada di luar jangkauan, pihak Damkar dibantu petugas gabungan dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Pemkot Sibolga, Polsek Sibolga Selatan Bhabinkamtibmas, Babinsa Kodim 0211/TT yang juga turun ke lokasi dibantu warga, terpaksa hanya menyiram perbukitan yang dapat dijangkau. Hal itu terpaksa dilakukan petugas untuk membatasi/membendung api jangan sampai menjalar ke permukiman masyarakat.
“Hingga api padam, petugas damkar dan tim gabungan masih tetap siaga (standby) di lokasi, memantau dan mewaspadai lahan jangan sampai kembali terbakar,” tukas Sormin.
Atas peristiwa terbakarnya bukit Parombunan yang ketiga kalinya itu, yang pertama terjadi Kamis (18/2) dan kedua Senin (22/2), Sormin kembali mengimbau dan mengingatkan masyarakat agar menghindari perbuatan yang berpotensi menimbulkan kebakaran, seperti membuka lahan dengan cara membakar, membuang api rokok sembarangan dan membakar sampah di lokasi yang mudah terbakar.
“Serta hal-hal lain yang perlu diwaspadai bersama,” tukas Sormin. (R)