BeritaTapanuli.com, Deliserdang – Kasus meninggalnya seorang IRT dan dua anaknya yang masih balita di Lubukpakam, Kabupaten Deliserdang pada Rabu sore 06/04/2022, menyisakan tanya.
Masyarakat bahkan tidak menyangka mengapa korban nekat melakukan hal sekejam itu, apalagi melibatkan dua anak balita.
Lebih lagi, mengingat kehidupan korban tampak cukup mapan dengan status PNS yang bekerja sebagai guru Bahasa Inggris di SMK Negeri 1 Beringin, Kabupaten Deliserdang.
Selain itu juga suami korban juga bekerja sebagai Kepala Unit Bank BRi Simpang Kayu Besar di Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deliserdang.
Kapolresta Deliserdang Kombespol Irsan Sinuaji Sik dalam keterangan persnya, Kamis 07/04/2022 menyebutkan, hingga kini pihaknya masih melakukan penyelidikan dalam kasus ini.
Meski dugaan awal kata dia, disimpulkan kalau korban melakukan bunuh diri setelah meminumkan racun hama kepada kedua anaknya.
Hal ini dugaan sementara bunuh diri, berdasarkan olah TKP dan Identifikasi korban di lokasi kejadian.
“Terlebih di mulut ketiga korban mengeluarkan busa dan ditemukan juga bekas minuman di atas closed kamar mandi yang ada di dalam kamar. Serta ditemukan 1 buah kotak paket di dalam kotak sampah dengan tulisan “Obat Hama” /xxx, ketiga korban telah dibawa ke Rumah sakit Bhayangkara Medan untuk di autopsi usai dilakukan identifikasi,” sebut Kapolresta Deliserdang itu.
Korban tewas adalah Rista Fame Sari Saragih(37), Shakeel Al Ludwig purba ( 4) dan Shiloh El Sharapova Purba(4) sepasang anak kembar program bayi tabung.Korban tinggal di rumah pribadinya yang cukup besar di Jalan Antara Pasar 4,5 Kelurahan Lubukpakam 3 Kecamatan Lubukpakam, Kabupaten Deliserdang dengan suaminya Bensia Pakar Purba (40) yang saat kejadian sedang bekerja di Kantor BRI Cabang Pembantu Simpang Kayu Besar Tanjung Morawa.
Dari informasi yang didapat pasca kejadian kemarin, Rohna Lensa bersama Rasben Saragih, orang tua korban pulang kerumah sekira pukul 16.30 Wib, mengetuk pintu rumah dan menekan bel rumah namun tidak ada respon dari korban. Curiga dengan hal tersebut, keduanya coba mengintip melalui pintu samping rumah dan kembali mengetuk pintu kamar korban namun tidak juga ada respon dari korban.
Kemudian Rasben Saragih yang merupakan orang tua laki laki dari Korban membuka pintu garasi dengan menggunakan kunci cadangan yang dimilikinya dan masuk ke dalam rumah langsung menuju ke kamar tempat kejadian namun kondisi pintu kamar terkunci dari dalam dan menjebol jendela samping dengan menggunakan linggis.
Saat masuk ke kamar tersebut saksi melihat ketiga korban tergeletak tak bergerak sedikitpun, kemudian pihak keluarga langsung menghubungi suami korban dan pihak Kepolisian. Hingga warga berduyun-duyun mendatangi lokasi kejadian karena sangat kaget dengan peristiwa yang memilukan itu.(*)