GMNI Sibolga Rekrut Anggota Baru

  • Whatsapp

SIBOLGA – Organisasi Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) yang selama ini sempat vakum di Sibolga dan Tapanuli Tengah, kembali dihidupkan.

Aksi rekrutmen yang di gagas oleh Edu Laoly bersama Damai Mendrofa di gelar lewat perkemahan di Pulau Poncan Gadang, hari Sabtu (18/5/2019). Tempatnya merupakan area wisata andalan kota Sibolga, berjarak hanya 30 menit perjalanan kapal berlabuh dari Kota Sibolga.

Damai Mendrofa didampingi Edu Laoly, menyebutkan kegiatan disebut dengan Pekan Penerimaan Anggota Baru (PPAB), berlangsung sejak Sabtu (18/5/2019) dan berakhir Minggu (19/5/2019).

Sementara Paulus Gulo, yang menerima mandat sebagai Panitia PPAB, Senin (20/5/2019) mengatakan, PPAB adalah ajang rekruitmen sebagai awal dibentuknya kader-kader GMNI di wilayah Sibolga.

Ia menjelaskan, pemilihan lokasi kegiatan di pulau Poncan Gadang. Selain ingin mengenalkan keindahan alam yang dimiliki Sibolga, para peserta diajak berbaur dengan alam.

Baca juga  Berakhir Ricuh, 4 Personil Penertiban Ditimpuk Warga

“Sebagai pemuda kita juga turut menjual destinasi wisata daerah ini lewat kegiatan kita, tentunya hal itu berbuah positif demi peningkatan pariwisata,” jelasnya.

Selain itu lanjut dia, PPAB tersebut juga dengan mengajak para peserta mengunjungi jejak sejarah di puncak bukit Poncan Gadang, yakni Bungker Jepang. Para peserta diajak mendaki dan menyusuri jalan setapak untuk bisa tiba di lokasi.

“Bungker itu, informasinya didirikan saat masa pendudukan Jepang. Tentu, mendirikannya dengan mengorbankan banyak nyawa masyarakat Indonesia. Apalagi pendudukan Jepang dikenal dengan kekejaman kerja rodi atau Romusha,” katanya.

“Tentu kita berterimakasih kepada pengelola resort Poncan yang telah memfasilitasi tempat, ini adalah apresiasi yang baik demi ikut menciptakan generasi muda yang baik untuk masa depan bangsa,” timpalnya.

Baca juga  Event MotoGP Dipromosikan, Mandalika Jadi Wisata Kelas Dunia

Paulus menuturkan, dua agenda tersebut memang menjadi muatan lokal yang penting diberikan, selain muatan-muatan ideologi dan pemahaman berfikir dalam konsep Marhaenisme.

Dia menambahkan, para peserta dapat menyerap sejumlah materi yang diberikan dan mampu mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari baik sebagai mahasiswa maupun sebagai warga negara Indonesia.

Menurut Paulus, pascaPPAB dilaksanakan, para peserta akan terus didampingi dengan berbagai materi penting lainnya. Termasuk berbaur dengan masyarakat dan menjadi tokoh-tokoh yang memberi sumbangsih besar kemajuan bangsa.

“Setidaknya di daerah dan di lingkungan dimana dia berada, GMNI akan terus berusaha menciptakan anak-anak muda yang progresif dan revolusioner,” tutupnya.(BT)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan