BeritaTapanuli.com – Puluhan Mahasiswa terlihat menggelar unjuk rasa agar pemerintah menutup perusahaan kertas PT. Toba Pulp Lestari atau dikenal pabrik bubur kertas TPL.
Unjuk rasa tersebut juga mendapat penjagaan dari kepolisian demi menjaga ketertiban. Ditengah aksi, para demonstran yang didominasi mahasiswa itu terlihat berusaha memberhentikan satu unit truk memuat kayu ekalippus.
Bermula saat unjuk rasa Mahasiswa di halaman Kampus USI di Jalan Sisingamangaraja, Siantar Martoba, Sabtu (5/6/2021) sekitar pukul 13.00 WIB.
Tiba-tiba satu truk nopol BB 8771 BD datang dari arah Medan menuju Kabupaten Toba melintas dari Jalan Sisingamangaraja Kota Siantar.
Diduga truk tersebut milik perusahaan TPL dan puluhan mahasiswa langsung menghalau dan memanjat truk seraya membawa bendera.
Terlihat seorang pengunjuk rasa naik ke atas dan bergantung di pintu truk lalu berbicara kepada sopir dengan nada tinggi.
“Palao TPL (usir TPL) merusak lingkungan dan rakyat,” teriak pengunjuk rasa, meminta sopir truk menepi ke jalan.
Polisi yang ikut memantau jalannya unjuk rasa turut mendekat. Namun, seketika truk fuso itu justru tancap gas membawa beberapa orang Mahasiswa yang sudah berada diatas cabin mobil.
Aksi itu menarik perhatian sejumlah pengguna jalan. “Kami mau teatrikal woi, kita satu komando, jangan terbawa situasi” teriak Mahasiswa lainnya.
Melihat kondisi massa Mahasiswa yang kian memanas, polisi di lokasi bertindak dan meminta sopir truk agar menepi menghindari kemacetan.
Tak begitu lama Mahasiswa langsung menduduki truk dengan membawa poster lalu melakukan orasi secara bergantian. Setelah puas, Mahasiswapun memperbolehkan truk kembali melintas. (*)