Bupati Taput ungkap opsi lahan pemakaman korban positif COVID-19

  • Whatsapp
Bupati Tapanuli Utara Nikson Nababan saat memimpin rapat

BeritaTapanuli.com, Taput – Meski masyarakatnya tidak ada positif corona virus disase (Covid-19), Bupati Tapanuli Utara Nikson Nababan tetap berupaya menyediakan lahan, dikala hal yang tidak diinginkan terjadi.

Sebagaimana lahan dimaksud telah memenuhi kriteria, disampaing hamparanlahan yang luas, juga jauh dari permukiman warga.

Nikson mengungkapkan, hamparan lahan tersebut adalah di Siarang-arang, Kecamatan Tarutung, Taput.

“Sementara ini, opsinya di Siarang-arang, hamparan lahan yang jauh dari pemukiman warga,” sebut Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 wilayah Taput itu.

Menurutnya, tujuan penyiapan lahan pemakaman dimaksud, semata-mata sebagai bentuk antisipatif pemerintah dalam menghadapi kondisi terburuk pandemi corona di wilayah itu.

Baca juga  Diduga Tak Kantongi Izin Galian C, Pengorekan Pasir Gunung di Sipoholon Padat Kendaraan

“Soal pandemi ini jangan sampai menimbulkan rasa ketakutan berlebihan. Intinya, waspada saja, terapkan pola sehat, jaga jarak, dan tetap gunakan masker saat harus keluar rumah,” imbaunya.

Sebelumnya, Bupati Nikson mengaku telah memerintahkan Sekretaris Daerah Kabupaten untuk mencari lahan dalam luasan minimal satu hektare sebagai lokasi pemakaman korban positif virus corona atau COVID-19 sebagai langkah menyikapi kondisi terburuk dalam menyikapi pandemi tersebut.

Kita berharap, lahan yang memiliki luas minimal satu hektare tersebut bersedia dijual kepada pemerintah sesuai nilai jual objek pajak (NJOP) agar tidak menjadi temuan aparatur hukum.

Baca juga  Penjelasan Dokter Terkait Mayat Bayi Ditemukan di Taman, Hasil Otopsi Mengejutkan

“Tapi harapan kita, mudah-mudahan, seijin Tuhan Yang Maha Kuasa, Taput tidak ada yang positif corona, Amin,” imbuhnya.

Bupati Nikson juga menekankan pentingnya untuk mengindahkan imbauan pemerintah tentang upaya pencegahan penyebaran virus corona untuk menghindari dampak buruk pandemi dimaksud.

“Cheko kalau tidak salah bersama Belanda, mereka mampu menekan korban hingga nol persen. Itu karena mereka disiplin. Kemana-mana, mau sakit, atau tidak sakit, wajib memakai masker,” ujarnya. (F/BT)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan