BeritaTapanuli.com, Taput – Sebagai sebuah rumah sakit rujukan penanganan virus corona disease (Covid-19), RSUD Tarutung tentu menjadi sebuah rumah sakit yang memiliki sarana dan prasarana (Sarpras) yang memadai. Harapan itu, dilontarkan Bupati Tapanuli Utara (Taput), Drs. Nikson Nababan, M. Si.
Ia mengaku, sebagai salah satu Rumah Sakit rujukan untuk daerah Tapanuli Raya namun belum memiliki sarana dan prasarana pendukung yang memadai.
Termasuk perhitungan jarak dengan ibukota Provinsi apabila jalan darat, yang barang tentu membutuh waktu perjalanan 6 sampai 7 jam.
“Ini menjadi pertimbangan perlunya laboratorium. Kiranya Tapanuli Raya ini dibekali alat-alat laboratorium itu, sehingga pemeriksaan swab test dapat lebih cepat,” ucap Bupati.
Kendati demikian, kita berharap dukungan Pemerintah Pusat untuk pengadaan sarana dan prasarana tersebut, apalagi sebagai rumah sakit rujukan Covid-19.
“Kita juga sedang membangun beberapa ruangan tambahan isolasii dan sedang persiapkan anggaran untuk Sarpras seandainya tidak ada bantuan dari pemerintah atasan,” tambahnya.
Bupati Taput, juga menyampaikan hal ini saat sebagai Narasumber di acara Talkshow yang diadakan oleh MNC Tri Jaya Network secara live streaming.
Dengan topik yang diambil : Polemik PSBB, Mudik dan Bansos.
Narasumber pada kesempatan tersebut, adalah Staf Khusus Wakil Presiden Ikshan Abdullah, Walkot Kendari, Walkot Bekasi, Wawalkot Bandung, Bupati Bogor, Wabup Kebumen.
Dalam kesempatan itu juga, Bupati Taput memaparkan beberapa langkah yang telah dilaksanakan Pemkab Taput dalam penanganan covid-19. Seperti, himbauan untuk tidak mudik, wajib pakai masker, membuat posko perbatasan kabupaten dan juga desa, termasuk pemberian bantuan maupun BLT.
“Walaupun belum PSBB, sejak Maret kita sudah buat posko di perbatasan kabupaten dengan pengawasan melekat bersama TNI dan Polri.” Ujarnya menyampaikan.
Sealin itu, masih kata dia, pihaknya sedang mempersiapkan tempat karantina per Kecamatan bagi masyarakat yang terpaksa harus pulang kampung, sehingga mereka wajib isolasi mandiri.
“Sudah beberapa bulan ini kita melakukan himbauan agar tidak ada kegiatan yang menghadirkan massa, bersama Forkopimda melakukan sosialisasi di setiap pasar yang sudah kita sediakan wastafel dan membagi masker. Kita juga petakan mahasiswa asal Taput yang tidak mudik akan diberikan bantuan demikian juga sebaliknya kita memberikan bantuan kepada mahasiswa di daerah kita yang berasal dari luar Taput yang tidak pulang kampung,” lanjutnya.
Terkait Bantuan Sosial untuk masyarakat, Bupati mengatakan perlu koordinasi yang baik antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah serta Desa.
“APBD boleh digunakan memberikan bantuan kepada warga yang belum tercover bantuan dari Pusat dan demikian juga Dana Desa digunakan bagi warga yang belum terbantu,” ujar Bupati mengakhiri penjelasannya.
Menanggapi pembahasan para Kepala Daerah, Staf Khusus Wapres menjelaskan bagaimana kebijakan pusat dapat dijalankan dan diimplementasikan oleh Pemerintah Daerah.
“Perhatian kita fokus pada dampak sosial dari pandemi ini, agar jangan sampai ada masyarakat yang tidak makan,” ucap Ikshan Abdullah menanggapi. (F/BT)