BeritaTapanuli.com, Tapteng – Perjuangan Bupati Tapanuli Utara, Nikson Nababan mendirikan Universitas Negeri di Tapanuli Raya, ternyata mendapat dukungan dari Bupati Tapanuli Tengah, Bakhtiar Ahmad Sibarani.
Hal itu, disampaikan Bupati Tapteng, Bakhtiar Ahmad Sibarani saat dikonfirmasi wartawan, Sabtu (7/12/2019),
“Sangat kita dukung rencana Bupati Taput, Nikson Nababan, untuk mendirikan Universitas Negeri. Kan jelas-jelas bahwa nantinya itu untuk kemajuan anak bangsa. Jadi, pasti kita dukung,” ujarnya.
Sebelumnya, Bupati Taput, Nikson Nababan, menyakini pendirian Universitas Negeri di Tapanuli Raya akan berdampak positif terhadap multi sektoral, termasuk pertumbuhan ekonomi, bahkan peningkatan arus wisatawan menuju Danau Toba, Tapanuli Tengah, dan Nias.
Nikson mengungkapkan, cita-citanya mendirikan Universitas Negeri di Tapanuli Raya, sejalan dengan visi-misi pemerintahannya, yakni mewujudkan Tapanuli Utara sebagai lumbung pangan dan sumber daya manusia berkualitas, serta daerah tujuan wisata dalam program Tapanuli Utara Hebat (Taput Hebat).
“Saya yakinkan, jika Universitas Negeri telah beroperasi dan membuka penerimaan mahasiswa baru, akan berdampak langsung pada peningkatan kunjungan wisatawan ke Danau Toba,” ujar Nikson Nababan di pendopo rumah dinasnya di Tarutung, baru-baru ini.
Nikson menambahkan, berdasarkan data Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara, Cabang Tapanuli Utara dan Humbang Hasundutan, terdapat total 10.422 siswa lulusan SMA, MA, dan SMK untuk wilayah Taput dan Humbahas pada 2018.
Hal tersebut bisa disimpulkan bahwa sebuah universitas setidaknya akan menyerap potensi pendaftaran 10.000 siswa per tahun, hanya dari wilayah Taput dan Humbahas saja.
Jika kondisi ini tidak berbeda jauh dari 5 kabupaten lainnya, yakni Toba Samosir, Samosir, Simalungun, Dairi, dan Karo, ditambah Tapanuli Tengah dan Kota Sibolga, maka sedikitnya sekitar total 35.000 siswa siap mengisi kursi universitas tersebut setiap tahunnya.
Keberadaan Universitas Negeri juga sangat menguntungkan masyarakat melalui penempatan lokasi fakultas yang tersebar di wilayah Tapanuli Raya, serta akan sangat bermanfaat bagi daerah se kawasan Danau Toba melalui peningkatan sektor pariwisata.
Artinya, rencana pendirian Universitas Negeri ini bukan hanya untuk kepentingan Tapanuli Utara semata, tetapi kepentingan Tapanuli Raya dan daerah se-kawasan Danau Toba.
Misalnya, membuka Fakultas Maritim di Kabupaten Tapanuli Tengah, Fakultas Kedokteran di Toba Samosir, Fakultas Kehutanan di Humbang Hasunduan, Fakultas Pariwisata di Samosir, Fakultas Pertanian di Karo, dan wilayah lainnya.
Ia menambahkan, usulan pendirian Universitas Negeri ini melalui perubahan atau peningkatan status Institut Agama Kristen Negeri menjadi Universitas Negeri umum, saat ini telah disepakati seluruh bupati se-Tapanuli Raya.
“Bupati Humbahas, Dosmar Banjarnahor; Bupati Tobasa, Darwin Siagian; Bupati Samosir, Rapidin Simbolon; dan saya sendiri selaku Bupati Tapanuli Utara,” ungkapnya.
Jika IAKN Tarutung nantinya mampu ditingkatkan keberadaannya menjadi sebuah Universitas Negeri umum, tentunya akan berdampak positif dengan semakin dikenalnya wilayah Tapanuli Raya.
Nikson menambahkan, salah satu filosofi orang Batak, yakni “Anakhon hi do hamoraon di au” atau dalam terjemahan bebas bermakna, bahwa keberadaan anak adalah kekayaan baginya.
Orang Batak terkenal gigih untuk menyekolahkan anak-anaknya hingga jauh ke kota-kota besar, seperti Medan, Jakarta, Bandung, dan lainnya, meskipun mayoritas mereka berpenghasilan dari kegiatan bertani. (Red)