Buka Mata Lihat Indahnya Dunia, PTAR Buka Rangkaian Operasi Katarak Gratis

  • Whatsapp

BeritaTapanuli.com, Tapsel – PT Agincourt Resources (PTAR), pengelola Tambang Emas Martabe, membuka resmi rangkaian Pemeriksaan dan Operasi Katarak Gratis.

Kegiatan berteman “Buka Mata Lihat Indahnya Dunia” digelar di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Ringkat IV Batangtoru, Tapanuli Selatan, Sumatera Utara (Sumut), Kamis (15/9/2022).

Di hari perdana, sebanyak 170 pasien mulai dari sekitaran wilayah tambang dan Tapsel sudah menjalani skrining katarak.

Operasi katarak ini diadakan tiga kali di RS Bhayangkara Batangtoru dan tiga kali di Medan sepanjang September hingga November 2022. Dalam rangkaian operasi katarak ini, PTAR menggandeng RS Khusus Mata Mencirim Tujuh Tujuh, Medan.

Peresmian dan pembukaannya digelar di RS Bhayangkara Batangtoru, Kamis (15/9/2022), ditandai dengan pembukaan perban dan pemberian obat tetes mata oleh manajemen PTAR kepada sekitar 100 pasien yang sudah menjalani operasi sehari sebelumnya.

Direktur dan CFO PTAR, Noviandri Hakim, mengatakan, jumlah ini lebih tinggi 50% lebih dari prediksi awal.

Ia menambahkan, perusahaan menyelenggarakan operasi katarak secara cuma-cuma sebagai bentuk kepedulian terhadap mereka yang menderita kebutaan akibat katarak.

Komitmen PTAR pada kehidupan masyarakat yang sehat dan sejahtera sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs).

“Kami menyadari bahwa katarak tidak sekadar gangguan penglihatan, melainkan juga kendala untuk dapat produktif, berdaya secara mandiri, dan meningkatkan harapan hidup. Karena itu, setiap tahun sejak 2011 kami menggelar operasi katarak secara aman dan gratis,” tutur Noviandri.

Noviandri berharap operasi katarak yang diselenggarakan PTAR dapat berkontribusi dalam menekan prevalensi kebutaan akibat katarak di Indonesia, khususnya Sumut. Sebab berdasarkan hasil Survei Kebutaan Rapid Assessment of Avoidable Blindness (RABB) 2014-2016, prevalensi kebutaan di Indonesia mencapai 3%, sementara prevalensi kebutaan akibat katarak di Indonesia sebesar 1,9%.

Baca juga  Stop BABS, Agincourt Resources Inisiasi Pola Hidup Masyarakat yang Higienis

“Di Sumut saja, sekitar 80% kebutaan di usia 50 tahun ke atas disebabkan katarak,” imbuh Noviandri.

Sementara itu, Senior Manager Corporate Communications PTAR, Katarina Siburian Hardono, mengajak masyarakat untuk memanfaatkan dan menyebarkan informasi operasi katarak gratis ini kepada kerabat atau keluarga karena masih ada putaran kedua dan ketiga.

“Mari kita gunakan kesempatan baik ini untuk memulihkan penglihatan keluarga dan kerabat kita, agar mereka berdaya dan produktif kembali,” pungkas Katarina.

Sejak 2011, program ini telah membuka 8.118 mata dari 7.131 orang yang menjalani operasi katarak dengan tingkat keberhasilan 100%.

Pada perhelatan operasi katarak kali kedelapan ini, PTAR memusatkan operasi di dua titik, yakni RS Bhayangkara di Batangtoru, dan RS Mata Mencirim Tujuh Tujuh di Medan. Di RS Bhayangkara jadwal operasi, yakni 14 dan 24 September, dan 15 Oktober, sementara di RS Khusus Mata Mencirim Tujuh Tujuh Medan, berlangsung pada 22 Oktober serta 12 dan 23 November.

Mengutip data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), alasan biaya menjadi faktor utama penderita katarak di Sumut belum menjalani operasi dan langkanya penyelenggaraan operasi katarak gratis bagi warga kurang mampu.

Kabid Dokkes Poldasu, Kombes Pol Agustinus Mulyanto Hardi, yang hadir mewakili Kapoldasu, Irjend Pol RZ Panca Putra Simanjuntak, memuji upaya PTAR yang secara konsisten menyelenggarakan operasi katarak gratis sejak 2011 dan sudah memulihkan ribuan buta katarak.

Baca juga  Dukung Pendidikan, PTAR Anugerahkan Beasiswa Pada 283 Siswa Tapanuli Selatan

“Apresiasi luar biasa kepada PTAR yang memiliki inisiatif sangat mulia untuk meringankan penderitaan masyarakat sekitar Batangtoru sehingga dapat melihat kembali indahnya dunia,” katanya.

Salah seorang pasien katarak, Hotna Hutagalung (64), warga Padangsidimpuan, mengaku bahagia dapat melihat kembali dengan jelas. Perempuan petani ini sudah lima tahun menderita katarak dan tidak berani menjalani operasi karena khawatir kehilangan penglihatan.

Ia sendiri berani mengikuti operasi di RS Bhayangkara setelah diberitahu tenaga kesehatan di desanya soal manfaat operasi katarak.

“Alhamdulillah, saya bisa melihat jelas lagi. Jadi nggak usah diantar anak lagi ke sawah, nggak salah tanam lagi, kalau masak nggak gosong lagi,” ucap Hotna sumringah.

Di penghujung seremoni, Direktur dan CFO PTAR, Noviandri Hakim, Kabid Dokkes Poldasu, Kombes Pol Agustinus Mulyanto Hardi, General Manager Operations PTAR, Rahmat Lubis, dan Senior Manager Corporate Communications PTAR, Katarina Siburian Hardono, membuka perban, lalu memberikan obat tetes mata kepada sejumlah pasien yang sudah menjalani operasi katarak.

Pembukaan rangkaian operasi katarak gratis diakhiri dengan serah terima bantuan pembangunan fasilitas bangunan di RS Bhayangkara dari PTAR kepada Pemkab Tapsel. Bantuan yang diberikan berupa bangunan ruang radiologi dan ruang jenazah serta bangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), dengan total nilai bantuan mencapai Rp739 juta. (Tp/BT)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan