Bocah 2,5 tahun tewas di tangan paman Kandungnya

BeritaTapanuli.com, Batam – Seorang bocah berusia 2,5 tahun tewas mengenaskan setelah ditikam paman kandung di rumahnya di kawasan Nongsa, Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri).

Namun, pelaku kemudian panik usai melakukan aksinya, hingga mencoba bunuh diri dengan melukai dirinya. Motif pelaku membunuh korban belum diketahui.

Korban berinisial S, tewas dengan lima luka tusuk di bagian dada. Meskipun sempat dirawat di Rumah Sakit Budi Kemuliaan Batam, nyawa balita itu tak tertolong. Sementara pelaku Dodi Pance kritis karena menusuk dadanya berkali-kali usai melukai keponakannya.

Orang tua korban yang diketahui bernama Susanto syok mengetahui korban sudah tidak bernyawa. Isak tangis Susanto pecah mendapati jenazah putrinya terbujur kaku di kamar jenazah Rumah Sakit Budi Kemuliaan Batam, Sabtu sore.

Dia tidak menyangka nyawa putri semata wayangnya harus berakhir di tangan pamannya.

Kepala Unit Reserse dan Kriminal (Kanit Reskrim) Polsek Nongsa, Ipda Yustinus Halawa mengatakan, menurut keterangan warga dan keluarga korban,
pelaku Dodi Pance baru dua minggu tinggal bersama keluarga korban di Kavling Teluk Mata Ikan, Nongsa, Batam.

Kejadian penikaman yang menewaskan korban S berawal saat pelaku yang sedang menggendong korban meminjam pisau kepada tetangga. Dia beralasan hendak mengambil ubi kayu di kebun.

Namun, saat berjalan tak jauh dari rumah korban, beberapa orang warga melihat pelaku meletakkan korban dari gendongannya ke tanah. Pelaku lalu tiba-tiba menikam dada korban.

Warga yang menyaksikan kejadian itu pun kaget dan langsung mengejar pelaku. Sementara pelaku berlari sambil menikamkan pisau ke dada dan perutnya. Warga akhirnya berhasil mengejar pelaku.

Selanjutnya, warga melarikan pelaku dan korban yang terluka parah ke rumah sakit. Sayangnya, nyawa korban S tidak tertolong. Sementara pelaku Dodi Pance masih dalam kondisi kritis.

“Pelaku sudah kami amankan dan saat ini masih dirawat di Rumah Sakit Soedarsono Darmosoewito Batam. Kami juga sudah mengamankan alat bukti pisau dari TKP,” kata Yustinus Halawa.

Namun, polisi belum mengetahui motif pelaku menikam keponakannya. Polisi belum bisa memintai keterangan dari pelaku karena kondisinya masih kritis. “Pelaku belum bisa kami mintai keterangan,” kata Yustinus Halawa.

Untuk keperluan penyidikan, jenazah korban S langsung dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara dan divisum. Polisi juga masih mengumpulkan keterangan dari saksi-saksi. (sumber: inews.id)

Pos terkait