Bersama Perusahaan Gojek, Pemerintah Dorong Kesetaraan Gender

  • Whatsapp

BERITATAPANULI.COM, NEYORK – Perlindungan sosial, kesetaraan gender menjadi fokus utama Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.

Bahkan, isu sosialisasi kesetaraan gender tidak hanya dikumandangkan di Indonesia, namun ke dunia Internasional melalui PBB pun pemerintah Indonesia terus memaparkan pelayanan publik dan infrastruktur untuk perempuan.

Dalam hal ini, perusahaan GOJEK menjadi perusahaan teknologi satu-satunya yang berbagi mengenai cara membangun teknologi yang inklusif.

Hal ini dipandang pemerintah karena Teknologi GOJEK mampu membantu meningkatkan kesetaraan gender melalui pembukaan akses yang lebih luas bagi perempuan untuk berpartisipasi dalam pembangunan ekonomi.

Oleh sebab itu, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPA) dibawah Yohana Yambise, Kementerian Luar Negeri, dan Perutusan Tetap Republik Indonesia untuk PBB bersama GOJEK, berbagi pengalaman Indonesia dalam meningkatkan taraf kehidupan para pekerja perempuan di sektor ekonomi digital di hadapan ratusan delegasi dari berbagai negara di Markas Besar PBB di New York, Amerika Serikat.

Baca juga  Giliran Pelaku Dokumentasi Pesta Dapat Bantuan Sembako

Diskusi ini selenggarakan disela-sela pertemuan Komisi Status Perempuan ke-63 (Commission on the Status of Women), Kamis (28/3)

Dalam diskusi yang mengusung tema “The Gig Economy: An Opportunity or Challenge for Extending Social Protection to Excluded Women”, Deputi Partisipasi Masyarakat Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA), Bapak Indra Gunawan yang mewakili Menteri PPPA, memaparkan pengalaman Indonesia dalam upaya membuka peluang bagi perempuan di bidang ekonomi dan menyediakan perlindungan sosial untuk para perempuan yang bekerja secara mandiri untuk memperoleh penghasilan dari usahanya, seperti para wiraswasta pekerja lepas (freelancer) atau pekerja bukan penerima upah (BPU).

Baca juga  Ngaku Mengantuk Saat Nyetir, Petugas Kebersihan Meninggal Dunia

“Perempuan sering menjadi kelompok yang termarginalkan dan tidak cukup menerima perlindungan sosial, yang dapat diraih melalui dunia kerja. Dengan munculnya GIG Economy dan Perusahaan seperti GOJEK yang membuka peluang akses ekonomi bagi peremuan, kelompok perempuan juga diberi kesempatan untuk mengakses berbagai program perlindungan sosial yang ada”. Jelasnya. (BT)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan