BeritaTapanuli.com – Bobby Nasution, menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi) disebut-sebut berpotensi untuk diusung maju dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Medan 2020.
Suami dari Kahiyang Ayu itu, bahkan terlihat mengiyakan dan tidak menepis kemungkinannya ikut mencalonkan Wali Kota Medan ketika ditanya wartawan di sela-sela acara syukuran Tim Pemenangan Keluarga Jokowi- Amin di Medan, Minggu (28/7) lalu.
“Kalau diminta, ya kami terima kasih,” kata Bobby.
Lantas, bagaimana tanggapan DPP PDIP terkait kemungkinan majunya menantu Jokowi tersebut di ajang pilkada?
Ketua Bidang Pemenangan Pemilu DPP PDIP Bambang Wuryanto mengatakan, semua orang memiliki keinginan dan pikiran yang tidak boleh dikekang oleh siapapun. Namun, untuk mewujudkan keinginan itu harus melalui proses.
“Keinginan dan pikiran tidak bisa dipenjara. Jadi sah-sah saja setiap orang punya keinginan dan pikiran bahwa keinginan itu diwujudkan melalui proses. Ya prosesnya nanti bagaimana ya kita lihat saja prosesnya,” tutur politikus yang akrab disapa Bambang Pacul, saat ditemui di sela penutupan Kongres V PDIP di Sanur, Denpasar, Bali, Sabtu (10/8/2019).
Dikatakan Bambang, di partainya ada proses yang harus dilalui untuk maju dalam pilkada. Mulai dari proses penjaringan, penyaringan bahkan hingga psikotes.
Selain itu, juga harus melihat peta lapangan apakah calon tersebut diterima publik atau tidak. Untuk mengetahuinya pun harus melalui survei oleh lembaga survei yang mumpuni.
“Jadi itu juga tergantung kebijakan partai nanti. Situasi lapangan harus dicek. Diterima publik tapi tidak diterima partai ya nggak bisa,” katanya.
Bambang yang baru ditunjuk sebagai ketua DPP mengatakan tidak bisa berkomentar banyak mengenai hal ini. Namun yang jelas di setiap pilkada harus ada sejumlah tahapan yang harus dilalui seorang calon. “Kecuali kalau ketua umum langsung memutuskan, itu sah,” tururnya.
Soal nama Bobby Nasution yang merupakan menantu Jokowi, Bambang yang juga menjabat Ketua DPD PDIP Jawa Tengah mengatakan, bahwa semua orang bisa mencalonkan sebagai kepala daerah lewat PDIP. “Wartawan juga bisa,” tuturnya.
Selain Bobby, dua putra Jokowi, Kaesang Pangarep dan Gibran Rakabuming juga masuk radar calon Wali Kota Solo potensial untuk maju sebagai calon Wali Kota Solo pada Pilkada Serentak 2020, berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh Universitas Slamet Riyadi (Unisri).
Berdasarkan aturan internal partai, proses penjaringan harus sudah dimulai paling lambat satu tahun sebelum pilkada digelar. Penjaringan akan dilakukan mulai dari tingkat kabupaten/kota. Selanjutnya, hasil penjaringan akan dibahas hingga ke DPP untuk dikeluarkan rekomendasi. Pungkasnya. (Int)