Akses Jalan Satu-satunya Jadi Langganan Banjir, Pemuda Ini Harapkan Perhatian Pemkab

  • Whatsapp

BeritaTapanuli.com, Tapteng – Hujan lebat yang mengguyur wilayah Sibolga dan Tapteng ternyata sangat berdampak dirasakan warga Lumut Maju, Desa Sitardas Kab. Tapanuli Tengah (Tapteng).

Seperti halnya yang terjadi pada Selasa (30/)3). Warga bahkan mengeluh, akibat banjir disepanjang ruas jalan.

Muhammad Riski Pane, adalah pemuda Desa Sitardas, kepada awak media mengungkapkan kurang lebih 400 Meter jalan di kampung Rawang  Kelurahan Hutabalang yang juga akses atau jalan satu-satunya masyarakat Desa Sitardas, Desa Lumut Maju, Desa Danau Pandan menuju ke kecamatan. Ketika hujan deras datang menjadi rawan banjir.

Pengakuan Riski, bahkan terkadang besar akibatnya menghambat akses masyarakat dikarenakan banjir tersebut.

Kegiatan-kegiatan sering tertunda akibat banjir tersebut, seperti seorang guru yang harus mengajar siswanya baik guru SD dan SMP dari desa Sitardas. Dan, yang tinggal di kelurahan Hutabalang yang ketika ingin mengajar harus  melewati banjir tersebut.

Baca juga  BS Nahkodai IWO Sibolga - Tapteng, Tetap Solid dan Jaga Kekompakan

Ia menyebut terkadang mau tidak mau kegiatan belajar mengajar pun sering tertunda akibat banjir tersebut.

Salah satunya di ruas jalan kelurahan Hutabalang, Kecamatan Badiri, tepatnya di Kampung Rawang, atau dikenal warga di dekat jembatan.

Di kompleks itu, warga terus mengeluh lantaran setiap hujan lebat menyebabkan genangan air di jalan.

Muhammad Riski Pane menambahkan genangan air setinggi pinggang orang dewasa bahkan kerap terjadi.

Hal itu tentu sangat menghambat proses akses keluar masuk masyarakat. Apalagi ketika memiliki keperluan ke luar desa. Semisal berobat, melahirkan, pasien kritis, kejadian-kejadian darurat, kuliah, belanja, bekerja dan lain sebagainya.

Baca juga  Bupati Tapteng Buka Workshop, Digelar BPKP Perwakilan Sumut

Apalagi jalan tersebut menjadi penghubung tiga desa, di antaranya desa Sitardas, Lumut Maju dan Danau Pandan.

Menurutnya genangan air itu terjadi lantaran tidak tertampung sungai ketika hujan datang.

“Drainasenya disekitar sini rendah, sementara di sana itu tinggi jadi di sini selalu banjir,” kata Riski pane sembari menunjuk ke arah jalan yang banjir tersebut.

Ia pun berharap agar drainase di sekitar jalan yang menjadi penghubung ketiga desa tersebut mendapat perhatian dari pemerintah daerah. (R)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan