BeritaTapanuli.com, Pariaman – Kepala Dinas Kesehatan Kota Pariaman Syahrul di Pariaman, mengaku seorang bayi yang ditetapkan sebagai pasien dalam pantauan (PDP) meninggal dunia.
“Berdasarkan surat dari RSUP M. Djamil yang kami terima bahwa bayi ini ditetapkan sebagai pasien dalam pantauan (PDP),” kata ujarnya hari Minggu.
Dalam hal ini, Pemerintah Kota (Pemko) Pariaman, Sumatera Barat, mengaku akan meminta informasi lengkap kepada pihak RSUP M. Djamil, terkait meninggalnya bayi asal daerah itu.
Bayi bernama IS yang diduga ditelantarkan oleh tenaga medis rumah sakit tersebut pada Rabu (29/4) lalu.
Namun, lanjutnya berdasarkan keterangan dari pihak keluarga korban bahwa bayinya tersedak saat disusui kemudian dibawanya ke rumah sakit RS Aisyiah lalu dirujuk ke RSUP M. Djamil, karena keterbatasan peralatan.
Selanjutnya di RSUP M Djamil, bayi tersebut tidak mendapatkan pertolongan langsung, karena diduga terpapar COVID-19 sehingga lambat ditangani oleh tenaga medis hingga akhir meninggal dunia.
“Kami juga telah memberikan edukasi terkait penetapan PDP ini kepada keluarga, namun mereka bersikeras dan kabarnya akan menuntut pihak RSUP M. Djamil,” katanya.
Oleh karena itu, lanjutnya untuk memastikan keterangan tersebut Pemko Pariaman akan meminta informasi lengkap dari pihak RSUP M. Djamil.
Ia menegaskan jika murni ada kelalaian maka pihaknya juga akan menuntut pihak rumah sakit tersebut sesuai dengan aturan yang ada.
“Kondisi pandemi COVID-19 sekarang kami tidak bisa berbuat banyak, namun jika pihak keluarga tetap menuntut kami tidak bisa melarang,” ujarnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun bayi IS pada Rabu (29/4) sekitar pukul 09.00 WIB setelah dimandikan,dijemur dan disusui ibunya. Namun pada saat itu IS tersedak dan dilarikan ke RS Aisyiah.Karena keterbatasan peralatan maka pihak rumah sakit menyarankan agar bayi tersebut dirujuk ke RS Yos Sudarso atau ke M. Djamil.
Saat itu pihak keluarga memilih RSUP M Djamil karena dinilai peralatan lebih lengkap. Sesampainya di rumah sakit tersebut sekitar pukul 14.00 WIB tenaga medis RS Aisyiah yang mendampingi keluarga menyerahkan surat rujukan kepada pihak RSUP M. Djamil.
Setelah satu jam di dalam ambulans bayi tersebut dimasukan ke ruang isolasi pasien COVID-19, namun diduga tidak cepat ditangani secara medis yang akhirnya IS meninggal sekitar pukul 17.00 WIB. (sumber : Antaranews.com)