BeritaTapanuli.com, Sibolga – Sebanyak 40 pedagang asongan di pelabuhan penyeberangan ASP milik Pemerintah Kota (Pemkot) Sibolga, Sumatera Utara (Sumut) mengadu ke Wakil Ketua DPRD setempat, Jamil Zeb Tumory, Sabtu (7/12/2019).
Mereka yang terdiri dari para pedagang itu, mengaku tidak bisa lagi berjualan di kawasan pelabuhan penyeberangan milik PT Pelindo.
Atas hal tersebut, Ina Zebo, selaku koordinator kelompok 40 ini, meminta kepada Jamil Zeb Tumory, untuk membantu mereka, supaya bisa masuk dan berjualan di kawasan pelabuhan Pelindo dengan rasa aman dan nyaman, tanpa embel-embel.
“Tolong bantu kami pak, karena kami juga dulunya berjualan disana. Bukan seperti sekarang ini, ada nama di Pelindo, baru bisa berjualan,” ucap Ina Zebo.
Ina Zebo pun pada kesempatan itu menyampaikan sedikit alasan permohonan mereka kepada wakil rakyat tersebut.
Selain keberadaan mereka sebelumnya legal (sah), yakni terdaftar di pemerintahan dan dilengkapi tanda pengenal (bet) dan seragam.
“Pak Wali dulu memperbolehkan kami (kelompok 40) untuk berdagang/berjualan dimanapun kapal penumpang bersandar (ada), baik itu di kawasan pelabuhan ASP atau di kawasan pelabuhan Pelindo. Yang penting bagi pak Wali dulu adalah jaminan jumlah kami tidak boleh lebih dari 40 orang. Dan itu dapat kami buktikan sampai sekarang ini, jumlah kami tidak lebih dari 40 orang,” sebut Ina Zebo.
Ina Zebo tidak memungkiri bahwa mereka belum lama ini telah dimintai pasfoto dan kartu keluarga (KK) oleh pihak Pelindo untuk pendaftaran dan pembuatan bet tanda pengenal serta seragam untuk bisa berdagang di kawasan pelabuhan Sibolga.
Tapi kelompok pedagang lain yang ada di pelabuhan Pelindo ternyata kurang sepenuhnya bisa berterima untuk keberadaan seluruh pedagang dari kelompok 40.
Mereka (Pedagang di pelabuhan Pelindo) hanya menyetujui para pedagang yang nama-namanya sudah terdaftar di Pelindo.
“Maka itu, kami mohon kepada Bapak, supaya kiranya dapat membantu kami, mengembalikan saja aturan sekarang kepada aturan yang lama. Supaya kami sepenuhnya bisa berjualan di pelabuhan ASP dan Pelindo,” pinta Ina Zebo kembali.
Jamil yang dikenal kerap membantu persoalan masyarakat Sibolga ini dalam penyampaiannya, mengaku, akan mencoba memfasilitasi keluhan warga tersebut.
Namun pertama, Ia berpesan sekaligus berharap kepada kelompok 40 untuk bisa menjaga kondisi pelabuhan ASP Pemkot Sibolga dan Pelabuhan Pelindo.
“Itu yang pertama. Anggap lah itu rumah kalian kedua dan juga dapur kalian kedua,” kata dia.
Kedua, Jamil yang diketahui memiliki slogan “Dont Stop Commandan” ini berpesan kepada para pedagang supaya menata dan tetap mempertahankan jumlah mereka sebanyak 40 orang. Alasannya supaya tidak menjadi persoalan dikemudian hari.
“Jadi, jumlah ini supaya tetap dijaga. Karena biasanya yang menjadi persoalan itu, jumlah memang tetap 40 orang, tapi bertambah suami dan anak. Sehingga lebih ramai pedagang dari pada penumpang. Jadi, coba ini juga ditata ya,” pungkas Jamil. (R/BT
Ket Foto :
Para pedagang pelabuhan ASP Sibolga ketika mengadu ke Wakil Ketua DPRD Sibolga, Jamil Zeb Tumory